Abstrak


Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada Usahatani Jagung Varietas Bisi-2 di Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Nian Tunjung Sari - H0307015 - Fak. Pertanian

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan mengkaji besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani jagung varietas Bisi-2; mengkaji pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi jagung varietas Bisi-2; dan mengkaji tingkat efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi usahatani jagung varietas Bisi-2 di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Penelitian dilakukan di Kecamatan Jatiroto. Pemilihan sampel desa yang dilakukan dengan sengaja (purposive sampling), kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel desa yaitu bahwa desa tersebut memiliki produktivitas jagung terbesar di Kecamatan Jatiroto sehingga terpilih Desa Sanggrong. Jumlah petani sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang dan teknik pengambilan petani sampel dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) yaitu dengan cara undian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan rata-rata luas lahan 0,16 Ha, sarana produksi yang digunakan yang meliputi benih 15 kg/Ha, pupuk kandang 4.822,92 kg/Ha, pupuk urea 417,71 kg/Ha, pupuk Phonska 220,83 kg/Ha. Tenaga kerja yang digunakan 177,26 HKP/Ha. Biaya usahatani jagung varietas Bisi-2 Rp Rp.7.323.242,71/Ha/MT, yang terdiri atas biaya sarana produksi sebesar Rp.1.765.104,17/Ha/MT, biaya tenaga kerja Rp.5.317.800,00/Ha/MT, dan biaya lain-lain Rp.240.338,54/Ha/MT yang meliputi biaya pajak tanah Rp.21.458,33/Ha/MT, biaya penyusutan alat Rp.63.532,88/Ha/MT, biaya angkut panen Rp.155.208,33/Ha/MT. Penerimaan usahatani adalah sebesar Rp.15.828.219,00/Ha/MT dan pendapatan usahatani sebesar Rp.8.504.976,29/Ha/MT. Untuk mengkaji hubungan penggunaan faktor-faktor produksi dengan produksi digunakan model regresi dengan model fungsi produksi Cobb Douglas. Sedangkan uji yang dilakukan adalah uji F, uji keberartian koefisien regresi dengan uji t, dan perbandingan nilai produk marginal faktor produksi dengan harga faktor produksi. Hubungan penggunaan faktor-faktor produksi dengan produksi jagung varietas Bisi-2 dinyatakan dalam model fungsi produksi Cobb-Douglas, sebagai berikut : Y = 87,902. X10,188. X20,072. X30,283. X40,161. X50,122. X60,157 Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penggunaan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk phonska secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi jagung varietas Bisi-2. Sedangkan secara individual, faktor produksi benih, pupuk kandang, pupuk urea dan pupuk Phonska berpengaruh nyata terhadap produksi jagung varietas Bisi-2, tetapi faktor produksi luas lahan, dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung varietas Bisi-2. Faktor produksi benih mempunyai pengaruh paling besar terhadap produksi jagung varietas Bisi-2. Berdasarkan penjumlahan koefisien regresi semua faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk Phonska, diperoleh nilai 0,723. Nilai ini menunjukkan bahwa elastisitas produksi usahatani jagung varietas Bisi-2 0 < Ep < 1. Hal ini berarti produksi jagung varietas Bisi-2 di Kecamatan Jatiroto, berada pada tahapan produksi II, yaitu pada skala hasil yang menurun (decreasing return to scale). Berdasarkan pendekatan keuntungan maksimum, diketahui bahwa kombinasi penggunaan faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pupuk urea, dan pupuk phonska, pada usahatani jagung varietas Bisi-2 di Kecamatan Jatiroto belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan efisiensi ekonomi pada usahatani jagung varietas Bisi-2 masih dapat ditingkatkan dengan menambahkan penggunaan benih, pupuk kandang, pupuk urea dan penggunaan pupuk Phonska