Abstrak


Perencanaan Strategis Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar Dalam Pengembangan Pariwisata


Oleh :
Eka Yuliana - D0106010 - Fak. ISIP

Pariwisata menjadi kekuatan dalam negeri sebagai penghasil devisa negara disamping sektor migas, pengembangan pariwisata dapat memperluas kesempatan lapangan kerja dan mendorong perkembangan wilayah. Keberhasilan pengembangan pariwisata nasional harus didukung oleh pengembangan pariwisata daerah. Karanganyar merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi wisata tetapi pengembangannya belum merata dan masih terfokus pada Daerah Tujuan Wisata unggulan saja sehingga perlu disusun suatu perencanaan strategis di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar secara sistematis sebagai acuan kerja untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana perencanaan strategis yang dapat dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perencanaan strategis yang dapat disusun untuk mengembangkan pariwisata di Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer yang diperoleh dari 1) observasi lapangan 2) wawancara mendalam dengan informan 3) teknik dokumentasi, sumber data sekunder yang diperoleh dari arsip dan dokumen resmi seperti peraturan dan LAKIP. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan model analisis interaktif. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi data. Hasil penelitian dari perencanaan strategis yang dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dalam pengembangan pariwisata dilaksanakan melalui tiga langkah pokok yaitu 1. Identifikasi lingkungan internal dan eksternal, dari lingkungan internal diperoleh kekuatan berupa etos kerja dan budaya organisasi yang baik, banyak terdapat potensi pariwisata, sumber daya manusia yang sudah memadai dari segi kuantitas maupun kualitas; namun terdapat beberapa kelemahan berupa terbatasnya dana pngembangan, kuranganya event untuk menyajikan atraksi wisata, media promosi dan kemajuan teknologi kurang dimanfaatkan secara optimal. Hasil dari identifikasi faktor lingkungan eksternal terdapat beberapa peluang yaitu diberlakukannya UU No 32 tahun 2004, UU No 10 tahun 2009 dan perda No.7 tahun 2008, tingginya tingkat partisipasi masyarakat, terbukanya peluang kerjasama dengan instansi terkait, terdapat perubahan pola minat wisatawan yang cenderung menyukai hal-hal yang masih alamiah, pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, dan terdapat ancaman/tantangan yaitu munculnya tawaran paket-paket wisata dari daerah lain dengan pelayanan yang lebih baik. 2.Mengidentifikasi isu-isu Strategis dengan menggunakan Analisis SWOT didapat 12 isu strategis yang muncul yaitu 1) Memperluas kerjasama antar pelaku wisata dan kerjasama lintas daerah; 2) Menerapkan sistem Informasi secara efektif dan produktif ; 3) Peningkatan kapasitas SDM di bidang pariwisata dengan mengacu pada peningkatan keahlian masyarakat dalam bidang pengelolaan pariwisata; 4) Pengembangan potensi wisata dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat; 5) Memilih program yang efektif sesuai dana yang ada ; 6) Kerjasama dengan investor dalam pengembangan obyek wisata; 7) Meningkatkan mutu layanan dan diversifikasi produk wisata serta pengadaan event untuk sajian atraksi wisata ; 8) Menguatkan kualitas SDM di bidang Tekologi Informasi; 9) Mengembangkan sistem pelayanan pariwisata yang aman dan nyaman kepada wisatawan; 10) Memaksimalkan promosi melalui Media yang ada ; 11) Memaksimalkan dana, sarana prasarana dan SDM yang ada untuk mendukung pengembangan pariwisata; 12) Mengupayakan dana mandiri dan mencari sponsor pendukung. dari Isu strategis yang muncul akan dinilai tingkat kesrategisan masing-masing isu menggunakan Test Litmust, 3. Merumuskan Strategi untuk mengelola Isu, dari hasil analisis tersebut akan diperoleh isu-isu yang paling strategis untuk dijadikan sebagai strategi yang dapat diambil. Dari tahapan diatas diperoleh empat isu yang paling strategis yaitu 1. Mengadakan kerjasama dengan investor dalam pengembangan obyek wisata, 2. Memperluas kerjasama antar pelaku wisata dan perluasan kerjasama lintas daerah, 3. Meningkatkan mutu layanan dan diversifikasi produk wisata serta mengadakan event-event untuk menyajikan atraksi wisata, 4.Menguatkan SDM bidang Teknologi Informasi.