Abstrak


Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011


Oleh :
Feni Trisnawati - K7107004 -

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode role playing, (2) Untuk mengubah sikap siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar setelah diberi proses belajar mengajar dengan menggunakan metode role playing. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 1 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, jurnal, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode role playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa pada setiap siklus yaitu; sebelum tindakan (pra siklus) nilai rata-rata kemampuan berbicara bahasa Jawa krama siswa 59 (50%), siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa meningkat menjadi 60,3 (65%), dan siklus II nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa meningkat lagi menjadi 73,4 (97%). Sikap siswa dalam berbicara bahasa Jawa krama dengan gurunya sudah mengalami perubahan. Dari yang selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, siswa sekarang lebih luwes dan nyaman berbicara bahasa Jawa krama dengan gurunya, tanpa harus diperintah, siswa melakukannya dengan senang hati dan sopan. Siswa lebih nyaman dan luwes dalam menggunakan bahasa Jawa krama. Sikap siswa yang semula tidak suka dengan berbicara bahasa Jawa krama, sekarang sudah menyukai berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa krama.