Abstrak
Evaluasi Kinerja Dan Manajemen Pada Simpang Ngemplak Kota Surakarta
Oleh :
Edi Wiranto - I8208023 -
Simpang bersinyal merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di kota besar. Pengaturan sinyal harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat membantu kelancaran laju kendaraan yang melalui persimpangan. Simpang Ngemplak merupakan simpang 4 bersinyal yang menjadi titik temu kendaraan dari arah Barat, dan Selatan. Simpang Ngemplak terdiri dari 4 fase, fase pertama dari arah Barat (Jalan Ahmad Yani), fase ke-dua dari arah Timur (Jalan Ahmad Yani) dan fase ke-tiga dari arah Utara (Jalan Kolonel Sugiyono) dan fase ke-empat dari arah Selatan (Jalan DI Pandjaitan). Sedangkan Fase merupakan bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakkan lalu lintas. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kinerja simpang bersinyal khususnya tingkat kinerja Simpang Ngemplak berdasarkan metode MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Penelitian ini berdasarkan metode MKJI 1997. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan dari data primer yaitu data yang diambil secara langsung di lapangan. Analisa yang dilakukan meliputi data geometri, arus kendaraan, jarak dari garis henti ke tititk konflik masing-masing untuk kendaraan berangkat dan datang. Hasil penelitian yang dilakukan tentang kinerja dan manajemen pada simpang Ngemplak, Arus kendaraan pada pukul 06.00-08.00 WIB terjadi sebesar 2250 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara sebesar 490 smp/jam, pendekat Selatan 530 smp/jam, pendekat Barat 875 smp/jam, dan pendekat Timur 871 smp/jam. derajat kejenuhan sebesar 0,771-0,831, untuk kendaraan terhenti rata-rata 0,957 stop/smp, selain itu juga terjadi tundaan rata-rata 46,52 smp/det. Sedangkan pada pukul 11.00-13.00 WIB arus kendaraan sebesar 2130 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara 501 smp/jam, pendekat Selatan 509 smp/jam, pendekat Barat 750 smp/jam dan pendekat Timur 791 smp/jam, derajat kejenuhan 0,824-0,859, kendaraan terhenti rata-rata 1,00 stop/smp dan tundaan simpang rata-rata 38,46 47,97 smp/det. Kinerja pada Simpang Ngemplak terdiri dari derajat kejenuhan sebesar 0,771-0,859, sedangkan menurut MKJI 1997 derajat kejenuhan sebesar 0,85 (DS > 0,85). Maka diperlu managemen Kinerja. Dari penelitian dapat diketahui kapasitas pemakai jalan sangat besar, dikarenakan simpang tersebut merupakan jalan menghubungkan antar kota yaitu arah Utara menuju Mojosongo, arah Selatan menuju jalan alternatif ke Stasiun Balapan, arah Timur menuju Surabaya dan arah Barat menuju Terminal Tertonadi dan semarang.