Abstrak
Analisis Penentuan Harga Transfer pada PT Kusumahadi Santosa Grup
Oleh :
Muh. Ryan Luthfi Wilis - F3307079 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Divisionalisasi merupakan suatu bentuk pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada manajer operasional untuk mengambil keputusan tentang besarnya pendapatan dan kos di dalam unit kerjanya, sehingga kantor pusat tidak perlu lagi memikirkan keputusan-keputusan yang terlalu rinci. Dalam suatu divisi, terutama yang merupakan pusat laba dan pusat investasi, laba merupakan pertimbangan penting dalam penilaian prestasi. Oleh karena itu, dalam melakukan transaksi baik itu dengan divisi lain dalam satu perusahaan maupun dengan pihak luar perusahaan diharapkan dapat memperoleh laba yang optimal bagi divisinya. PT Kusumaputra Santosa (divisi spinning) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan benang. Dalam penjualan hasil produksinya, sebagian besar produk PT Kusumaputra Santosa ditransfer atau “dijual” ke PT Kusumahadi Santosa (divisi weaving).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Kusumaputra Santosa menggunakan metode penentuan harga transfer berdasarkan kos. Kebijakan perusahaan tersebut diambil dengan pertimbangan kemudahan dalam pencatatan transaksi transfer yang terjadi. Kelemahannya terletak pada divisi spinning tidak memperoleh laba dari penjualan transfer tersebut, sehingga transfer produk kurang adil bagi divisi spinning. Selain itu tidak memotivasi manajer divisi spinning untuk mentransfer produknya ke divisi weaving.
Kesimpulan penelitian adalah bahwa perusahaan menggunakan metode harga transfer berdasarkan kos. Metode tersebut kurang adil bagi divisi spinning karena pada divisi spinning mengalami kerugian. Dari metode harga transfer berdasar kos, PT Kusumaputra Santosa menderita rugi sebesar (Rp3.449.670.660,00), sementara itu PT Kusumahadi Santosa memperoleh laba sebesar Rp4.366.756.779,00.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran yaitu, perusahaan hendaknya menentukan harga transfer berdasarkan kos ditambah laba, dimana laba yang ditambahkan pada kos menurut perhitungan penulis adalah 6%. Tingkat laba harus ditentukan melalui negosiasi antara manajer devisi spinning dengan manajer divisi weaving, sehingga dapat adil bagi kedua divisi tersebut. Dari metode harga transfer berdasarkan kos ditambah laba akan membuat kedua divisi tersebut mendapatkan laba dari transaksi transfer produk yang terjadi.
Kata kunci: divisionalisasi, harga transfer