Abstrak
Peranan Haji Misbach Dalam Gerakan Politik Islam Di Surakarta Tahun 1912-1926
Oleh :
Fitriana Heni Hapsari - K4407018 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Struktur sosial
masyarakat Surakarta antara tahun 1880-1912, (2) Pemikiran Haji Misbach
terhadap gerakan Islam, (3) Keterlibatan Haji Misbach dalam gerakan radikalisme
Islam di Surakarta tahun 1912-1926.
Penelitian ini menggunakan metode historis. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam metode historis meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan
historiografi. Sumber data yang digunakan oleh penulis terutama adalah sumber
primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis historis yaitu
analisis yang mengutamakan ketajaman dalam menginterpretasikan fakta sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan: (1) Struktur sosial
masyarakat di Surakarta antara tahun 1880-1912 mengalami banyak perubahan,
antara lain masuknya metode-metode produksi kapitalis ke dalam masyarakat
yang relatif tradisional di Jawa Tengah menyebabkan terjadinya proses perubahan
sosial yang radikal. Pertama, Patuh, para bangsawan istana dan pejabat-pejabat
Jawa pemegang tanah lungguh. Posisi pemegang tanah lungguh Jawa berubah
secara drastis karena penyewaan tanah. Kedua, Bekel sebagai seorang pesuruh
posisi sosialnya begitu rendah dan tak berharga, bahka dia berada di bawah
mandor perkebunan. Kelompok sosial ketiga atau paling bawah adalah Petani
(sikep dan glidhig), petani semakin terbebani dengan adanya pajak tanah dan
kerja-kerja wajib serta adanya monetisasi semakin membebani hidup petani. (2)
konversi Misbach ke komunisme juga terkait erat dengan kecenderungan berpikir
Misbach yang sinkritis, mengkombinasikan berbagai pandangan, gagasan, atau
pemikiran yang berbeda, dan bahkan bertentangan satu sama lain menjadi suatu
struktur bangunan pemikiran yang khas. Ia melihat semangat Islam dan semangat
komunisme pada esensinya sama, yakni melawan kejahatan kapitalisme dan
membela kaum jelata yang tertindas. (3) Selama rentang 1912-1926 tercatat
bahwa Misbach pernah bergabung dalam Sarekat Islam (1912), Indiansche
Journalisten Bond (1914), mendirikan Medan Moeslimin (1915) dan Islam
Bergerak (1917), bergabung dalam Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (1918),
menjadi pemimpin redaksi Medan Moeslimin sekaligus membentuk Sidik Amanat
Tableg Vatonah (SATV) pada 10 Juli 1918. Pergerakan revoluisonernya
diwujudkan pada tanggal 28 September 1923 ketika Misbach bersama beberapa
rekannya mendirikan Sarekat Rakyat yang diketuai oleh Moetokalimoen. SR
adalah nama baru yang diberikan oleh partai komunis kepada bekas SI Merah.
Misbach aktif dalam gerakan-gerakan mobilisir rakyat, terutama petani dan buruh
lewat propaganda-propaganda yang bernada provokatif.