Abstrak


Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang Tiga Di Surakarta


Oleh :
Sri Wijaya - I0104137 - Fak. Teknik

Kondisi perekonomian kota Solo mengalami Pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir rata-rata 5,33% (Biro Pusat Statistik Surakarta, 2007), dengan tingkat investasi tumbuh rata-rata 18% (Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah ,2007). Pertumbuhan property seperti apartemen, kondotel dan hotel berskala internasional menunjukan bangkitnya nadi perekonomian di Kota Solo. Selama 5 tahun terakhir rata-rata Tingkat Penghunian Kamar hotel bintang 3 keatas mencapai 45,72% (Biro Pusat Statistik Surakarta, 2007). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kelayakan investasi pada Hotel Best Western Premier solo yang direncanakan kapasitasnya menjadi hotel bintang 3. Tahapan dalam menganalisis studi kelayakan hotel yaitu menentukan nilai investasi proyek dengan cara menghitung biaya langsung, biaya tidak langsung, pendapatan tahunan, pengeluaran tahunan, nilai sewa minimum. Kemudian menentukan penilaian kelayakan investasi dengan metode Net Present Value NPV, Revenue Cost Ratio (RCR), Internal Rate of Return (IRR),Break Event Point [BEP], Return On Investment [ROI] sebelum dan sesudah pajak, Tingkat Pengembalian Modal Sendiri. Hasil penelitian yang dikerjakan adalah sebagai berikut. NPV = Rp. 18,572,759,736.12 hasilnya lebih besar dari 0 maka investasi tersebut layak. RCR = 1.056 hasilnya lebih besar dari 1 maka investasi tersebut layak karena nilai pendapatan lebih besar dari nilai biaya yang dikeluarkan. IRR = 13.3422 % lebih lebih dari 12 % maka investasi tersebut layak. ROI sebelum pajak = 1.01 lebih besar dari 1 dengan nilai r = Rp. 6.600,00. ROI setelah pajak = 1.0002 lebih besar dari 1 dengan r = Rp. 11.200. Tingkat pengembalian modal sendiri = 1.37 lebih dari 1 maka investasi tersebut layak Kata kunci : Kelayakan, Investasi, Hotel