Abstrak


Manajemen Krisis Dalam Memperbaiki Citra Museum


Oleh :
Yuli Setyowati - D1207651 - Fak. ISIP

Latar belakang penulisan Skripsi ini yaitu meski sudah nampak pengelolaan manajemen Museum seperti perubahan kebersihan dan kerapian gedung, perubahan struktur Komite, event-event yang dilakukan, namun demikian jumlah pengunjung masih rendah, hal ini sebagai indikasi belum dapat menarik minat pengunjung. Skripsi ini mengkaji tentang manajemen krisis dalam memperbaiki citra Museum oleh Komite Museum Radya Pustaka Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah langkah-langkah manajemen krisis guna memperbaiki citra pasca pemalsuan dan pencurian koleksi arca Museum Radya Pustaka Surakarta. Teori yang digunakan yaitu manajemen krisis yang didalamnya mencakup strategi Public Relations. Penulisan Skripsi ini disajikan secara deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran dan medeskripsikan tindakan strategi Public Relations dalam menghadapi krisis yang terjadi di museum pasca pemalsuan dan pencurian koleksi arca dalam memperbaiki citra Museum Radya Pustaka Surakarta yaitu strategi adaptif dan pengendalian program. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi pustaka dan dokumen. Data yang diperoleh dari penemuan-penemuan dikumpulkan dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptif yang dilakukan berupa perubahan internal museum yaitu dengan mengganti struktur Komite Museum, mengadakan publikasi ke sekolah dan instansi yang dilakukan dengan cara mengundang para siswa-siswi ataupun pegawai instansi mengunjungi museum, kerjasama dengan media massa agar ketika museum melaksanakan serangkaian event bisa diliput oleh pihak media massa, serta pengadaan event yang berupa Jamasan Rajamala, Ngisis Ringgit/ Wayang, Workshop Keris yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian baik masyarakat umum maupun dari pakar budaya maupun pakar tosan aji. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa manajemen krisis yang dilakukan oleh pihak Museum Radya Pustaka Surakarta dapat dilihat dari aktivitas yang ditunjukan dari pilihan strategi adaptif yang terdiri dari melakukan perubahan internal, mengadakan publikasi baik disekolah-sekolah maupun instansi, melalui media massa, serta publikasi melalui pengadaan event-event. Selain itu juga melaksanakan program pengendalian atas pilihan strategi adaptif yang berupa pengangkatan pegawai baru dan penegasan bagi pengunjung museum untuk membayar tiket masuk. Dengan dilaksanakannya manajemen krisis tersebut, dapat memperbaiki citra Museum pasca kasus pemalsuan dan pencurian arca koleksi Museum Radya Pustaka Surakarta.