Abstrak


Manajemen Penanggulangan Hiv Dan Aids Oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta


Oleh :
Distika Safara Setianda - D0106047 - Fak. ISIP

Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia salah satunya adalah mengenai penyakit menular yang masih menjangkiti seluruh wilayah Indonesia. Salah satu penyakit menular berbahaya yang ada di Indonesia adalah HIV dan AIDS dengan jumlah penderita yang cukup tinggi. Kota Surakarta adalah salah satu kota dengan jumlah penderita HIV dan AIDS tertinggi ke tiga di Jawa Tengah. Dalam rangka menanggulangi penularan virus HIV dan AIDS ini, maka dilaksanakan kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Perumusan masalah yang dapat ditarik adalah mengenai bagaimana manajemen penanggulangan HIV dan AIDS oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta serta apa saja faktor yang mendukung dan menghambat upaya penanggulangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan juga untuk mengetahui faktor – faktor yang dapat mendukung serta menghambat dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode peneltian kualitatif dan berlokasi di Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara,observasi, dan pencatatan dokumen, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Untuk menguji validitas data digunakan trianggulasi data, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan. Kegiatan yang termasuk dalam perencanaan adalah kegiatan sosialisasi pencegahan HIV dan AIDS melalui media KIE/penyuluhan,kegiatan pelayanan, dan kegiatan pengobatan. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dan pelaksanaan tugasnya disesuaikan dengan Kelompok Kerja (POKJA) yang telah ditetapkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Pengkoordinasian dilakukan secara vertikal dan horisontal baik secara lintas program maupun lintas sektoral dengan pihak yang terkait dalam kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS. Pengawasan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta sendiri (internal) maupun oleh BAPPEDA (eksternal). Dari kegiatan pengawasan ditemukan ada kegiatan yang hasilnya belum sesuai dengan rencana. Dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS ini juga ditemukan ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaannya. Faktor yang mendukung antara lain adanya bantuan dari Global Fund, dibentuknya KPA, dan adanya bantuan dari LSM. Faktor yang menghambat adalah belum semua SKPD berjalan maksimal sesuai POKJA, belum adanya anggaran dana khusus dalam APBD, dan kelompok resiko tinggi tinggalnya tidak tetap