Abstrak


Perbandingan Verba Pasif Bahasa Indonesia Dan Bahasa Jawa (Tinjauan Sintaksis)


Oleh :
Puji Purwaningsih - C0204053 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Abstrak Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apa saja pemarkah verba pasif dalam bahasa Indonesia? (2) Apa saja pemarkah verba pasif dalam bahasa Jawa? (3) Bagaimanakah persamaan dan perbedaan di antara keduanya? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bagaimana pemarkah verba pasif dalam bahasa Jawa. (2) Mendeskripsikan bagaimana pemarkah verba pasif dalam bahasa Indonesia. (3) Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan pemarkah verba pasif dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis struktural dengan teknik pisah/pilah/bagi, teknik ganti, teknik balik dan teknik parafrase. Objek penelitian ini adalah pemarkah verba pasif {di-}, {ter-}, {ke-} dalam bahasa Indonesia dan {dak-}, {kok-}, {di-} dalam bahasa Jawa. Datanya berupa kalimat yang menggunakan verba pasif bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia dengan disertai konteksnya. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Bahasa Indonesia memiliki pemarkah verba pasif yang hampir sama dengan bahasa Jawa. Keduanya memiliki pemarkah verba pasif berafiks {di-} dan konfiks {ke-an}. (2) Perubahan pemarkah verba pasif baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa menjadi bentuk bermarkah verba aktif mempengaruhi perubahan kedudukan konstituen-konstituen lain, dalam hal ini subjek dan objek. (3) Bahasa Indonesia memiliki pemarkah verba pasif, yaitu : Afiks {di-}, afiks {ter-} dan konfiks {ke-an}. (4) Pemarkah verba pasif yang terdapat dalam bahasa Jawa, yaitu: Afiks {di-}, afiks {dak-}, dan afiks {kok-}/{ke-}. (5) Perbedaan pemarkah verba pasif bahasa Jawa dan bahasa Indonesia yaitu: (a) Pemarkah verba pasif bahasa Jawa sudah memiliki kepastian jenis konstituen pengisi fungsi subjek sedangkan bahasa Indonesia tidak. (b) Afiks {ka-/ke-} dalam bahasa Jawa merupakan kalimat pasif dengan subjeknya persona II. Sedangkan konfiks {ke-an} dalam bahasa Indonesia memiliki subjek persona I, II maupun III. (c) Afiks {di-} dalam bahasa Jawa merupakan kalimat pasif dengan subjeknya persona III sedangkan afiks {di-} dalam bahasa Indonesia subjeknya dapat berupa persona I, II maupun III. (d) Afiks {ke-} bahasa Jawa berpadanan dengan afiks {ter-} bahasa Indonesia, afiks {ka- } bahasa Jawa berpadanan dengan afiks {di-} bahasa Indonesia. (e) Didapati kalimat-kalimat bermarkah verba pasif bahasa Jawa yang tidak didapati padanannya dalam bahasa Indonesia