Abstrak


Pengaruh Penambahan Serat Baja Ban Bekas Dan Penggunaan Agregat Daur Ulang Terhadap Susut Kering ( Drying Shrinkage ) Pada Beton Precast


Oleh :
Ariesita Putri Primasari - I0106037 - Fak. Teknik

Beton merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk konstruksi di Indonesia. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dalam bidang konstruksi membawa banyak kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi. Salah satunya teknologi beton pracetak yang mulai banyak menggantikan teknologi pengecoran beton konvensional. Salah satu penggunaan beton pracetak yaitu beton pracetak non-structural berupa pintu beton precast pada kitchen set. Penggunaan beton secara besar-besaran menimbulkan permintaan akan batuan yang meningkat dan menimbulkan berkurangnya sumber daya alam. Sehingga penggunaan material daur ulang menjadi salah satu alternatif yang pantas diaplikasikan. Bahan tambah serat daur ulang saat ini banyak digunakan ke dalam campuran beton dengan berbagai tujuan salah satunya bisa menambah kekuatan beton. Untuk itu perlu adanya penelitian mengenai mengetahui hal tersebut. Dalam penelitian ini digunakan salah satu bahan tambah serat baja ban bekas. Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil dari susut kering beton serat yang dibuat dari serat baja pada ban bekas serta mengamati perubahan kinerjanya bila digunakan agregat daur ulang limbah bangunan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 16 buah, tiap variasi ada 4 sampel dengan kadar serat 0%, 0.5%, 1%, dan 1,5% terhadap volume beton. Benda uji yang digunakan adalah balok berukuran 6 x 6 x 30 cm3. Data yang diamati berupa nilai penyusutan yang selanjutnya dianalisis dan didapat besar penyusutan dan prediksi drying shrinkage jangka panjang menggunakan persamaan ACI 209. Dari analisis diperoleh hasil bahwa serat mengurangi besarnya drying shrinkage yang terjadi. Shrinkage terbesar sampai yang terkecil secara berurutan yaitu pada beton agregat daur ulang tanpa serat sebesar 752,6 microstrain, serat 1,5% sebesar 738,5 microstrain, serat 1% sebesar 688,9 microstrain, dan serat 0,5% sebesar 645 microstrain. Hasil penelitian dengan kadar serat yang optimum yaitu 0,5% dapat diaplikasikan pada beton precast non struktural dengan model berupa pintu beton precast pada kitchen set. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak serat yang digunakan, besarnya Drying shrinkage beton serat dengan agregat daur ulang semakin besar pula