Abstrak


Nasionalisme Kashmir Setelah Kemerdekaan India Sampai Tahun 1990


Oleh :
Citra Indah Firmanty - X4406007 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Permasalahan yang terjadi di Kashmir dengan adanya pertikaian India dan Pakistan; (2) Faktor penyebab muncul gerakan nasionalisme Kashmir; (3) Perjuangan nasionalisme Kashmir setelah kemerdekaan India sampai tahun 1990; (4) Hasil perjuangan nasionalisme Kashmir setelah kemerdekaan India sampai tahun 1990. Penelitian ini menggunakan metode sejarah (historis) yaitu prosedur dari cara kerja para sejarawan untuk menghasilkan kisah masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh masa lampau tersebut. Langkah-langkah dalam metode sejarah adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis. Sesuai dengan jenis penelitiannya, maka teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis historis. Teknik analisis historis yaitu teknik analisis yang mengutamakan ketajaman dalam interpretasi sejarah. Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data yang sudah terkumpul dengan pendekatan kerangka berpikir atau kerangka referensi yang mencakup berbagai konsep atau teori politik, ekonomi dan sosial sehingga didapatkan suatu fakta sejarah yang dapat dipercaya kebenarannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Sejak kemerdekaan India dan Pakistan pada tahun 1947 Maha Raja Kashmir Hari Singh menghadapi dilema apakah bergabung dengan India atau Pakistan. Sejak awal rakyat Kashmir berkehendak ikut ke dalam Pakistan, karena secara historis, emosional, dan kultural memang lebih dekat ke Pakistan yang sama agama, tetapi Maha Raja Hari Singh bersikap ragu-ragu sehingga menimbulkan kemarahan rakyat Kashmir; (2) Munculnya gerakan nasionalisme Kashmir dilatarbelakangi oleh keinginan Kashmir untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai negara yang merdeka. Intervensi India terhadap Kashmir dipersepsikan sebagai bentuk penjajahan setelah tidak dipenuhinya janji pemerintahan di New Delhi pada awal kemerdekaan untuk memberi otonomi penuh pada Jammu dan Kashmir; (3) Di Kashmir organisasi perjuangan untuk mencapai kemerdekaan terpecah dan beragam. Dari segi tujuan, gerakan-gerakan perlawanan di Jammu dan Kashmir terbagi dua, yaitu : (a) pro-Azadi, yang menginginkan kemerdekaan penuh, dan (b) pro-Pakistan, kelompok yang menginginkan aksesi dengan Pakistan; (4) Hasil perjuangan nasionalisme Kashmir untuk bisa menjadi negara merdeka dan menentukan nasibnya sendiri sampai tahun 1990 belum terwujud. Memasuki tahun 1990 situasi politik di Kashmir semakin memanas. Pada bulan januari 1990 tuntutan memisahkan diri dari India kembali menggema di Jammu dan Kashmir