Abstrak


Simbol – Simbol Sosial dan Pemaknaan Watak Manusia yang Direpresentasikan dalam Novel Pangeran Kecil Karya Antonie de Saint Exuperry


Oleh :
Siti Sofiah Rizki Jennita - D1206630 - Fak. ISIP

Permasalahan utama yang ingin dijawab melalui studi ini adalah untuk mengetahui melalui simbol – simbol penokohan apa saja watak manusia direpresentasikan dalam novel pangeran kecil, serta pemaknaan apa yang terdapat dalam simbol – simbol tersebut. Antonie de Saint Exuperry mampu merepresentasikan simbol-simbol watak manusia melalui hewan dan tumbuhan yang dipilih untuk menuliskan kisah Pangeran Kecil ini. Penggambaran watak biasanya hanya mampu digambarkan dengan penjabaran yang panjang dan pengamatan terhadap tingkah laku terlebih dahulu, jarang bisa disimbolkan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, artinya data yang digunakan merupakan data kualitatif deskriptif, yaitu berupa pesan – pesan yang terdapat dalam seluruh penceritaan novel ini yang mendukung terhadap permasalahan yang dirumuskan. Penelitian ini menggunakan teori Semiotika dan Mitologi dari Roland Barthes dan sedikit pendekatan tipe keribadian manusia versi Heymans dalam menentukan simbol-simbol penokohan apa saja pada novel ini yang mampu merepresentasikan watak manusia serta pemaknaannya. Hasil analisa berupa; Terdapat tiga tokoh utama yang disimbolkan oleh pengarang dalam novel pangeran kecil yaitu, 1. Mawar yang merepresentasikan diri sebagai alegori dari watak seorang wanita, ditandai dengan bunganya yang indah melambangkan kecantikan dari wanita itu sendiri. durinya merupakan cara seorang wanita untuk menjaga diri, serta keharuman dari mawar adalah sikap manis yang mempesona. 2. Rubah, representasi dari orang bijak, ditandai dengan sikapnya yang berhati-hati ketika mencari makan melambangkan dapat mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian. tidak suka menyakiti makhluk lain merupakan sikap yang cinta damai, serta keberadaannya yang sudah ada sejak dulu diinterpretasikan sebagai orang tua atau guru. 3. Ular yang optimis, ditandai dengan selalu berganti kulit merupakan sikap yang selalu mampu beradaptasi dengan kondisi apapun. Berjalan pelan tanpa menimbulkan suara adalah sebuah kehati-hatian tetapi tetap tenang. Menyerang ketika tergangggu adalah sikap yang mampu mempertahankan diri, serta Tidak pernah diketahui tempat persembunyiannya tetapi ular selalu tahu dimana mangsanya berada merupakan sikap yang cerdik.