Abstrak


Tindak Tutur Direktif Dalam Pementasan Ketoprak Lakon Mardhika Jawa Dwipa Karya Ki Hartarta


Oleh :
Ariffar Rini Astuti - C0107013 -

Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada (1) bagaimanakah bentuk tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa, (2) bagaimanakah fungsi tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa, (3) apasajakah faktor yang melatarbelakangi adanya tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak Mardhika Jawa Dwipa. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk: (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa, (2) mendeskripsikan fungsi tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa, (3) mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa. Pendekatan pragmatik digunakan untuk menjawab ketiga tujuan tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa CD rekaman pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa serta wawancara terbuka dengan informan yaitu Ki Hartarta. Penelitian ini menggunakan jenis data lisan dan data tulis sebagai data utama yang di dalamnya terdapat tindak tutur direktif, serta data lisan dari hasil wawancara terbuka dengan informan sebagai data pendamping. Populasi penelitian mencakup keseluruhan wujud tuturan bahasa Jawa dalam rekaman pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa. Teknikpengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan teknik catat, serta teknik wawancara terbuka dengan informan yaitu Ki Hartarta. Analisis data dengan menggunakan metode kontekstual (contextual method), dan metode padan. Setelah dilakukan analisis ini dapat disimpulkan tiga hal sebagai berikut : (1) bentuk tindak tutur direktif dalam pementasan ketoprak mardhika Jawa Dwipa ini ditemukan enam belas macam yaitu tindak tutur menyuruh, menasihati, meminta izin, permisi, meminta restu, mengingatkan, melerai, menantang, menyarankan, mengharap, mengajak, menegur, memarahi, mempersilakan, mengusir, melarang. (2) Fungsi tuturan tersebut dapat diketahui setelah tuturan itu digunakan dalam konteks pemakaian tuturan dalam peristiwa tutur. Ditemukan enam belas fungsi yang digunakan dalam pementasan ketoprak lakon Mardhika Jawa Dwipa yaitu tindak tutur menyuruh, menasihati, meminta izin, permisi, meminta restu, mengingatkan, melerai, menantang, menyarankan, mengharap, mengajak, menegur, memarahi, mempersilakan, mengusir, melarang. Setiap tindak tutur menghasilkan efek dari mitra tutur yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh adanya tindak ilokusi dan perlokusi yang terdapat dalam masing-masing tuturan. (3) Faktor yang menentukan sebuah jenis tindak tutur sangat dipengaruhi oleh (a) penutur dan Mitra tutur, (b) konteks tuturan, (c) tujuan tuturan, (d) tuturan sebagai bentuk tidakan atau aktivitas, (e) tuturan sebagai produk tindak verbal.