Abstrak
Eksperimentasi Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) dan Missouri Mathemetics Project (MMP) Terhadap Prestasi Belajar Matematika di Tinjau dari Kemampuan Awal Siswa di SMK Kabupaten Klaten
Oleh :
Sri Lestari - S85080921 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) menghasilkan prestasi belajar
matematika yang lebih baik dibanding model pembelajaran Penemuan Terbimbing
(Guided Discovery), (2) apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang
mempunyai kemampuan awal sedang dan rendah serta apakah prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik daripada
prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, (3)
Manakah diantara model pembelajaran MMP dan GD yang menghasilkan prestasi
belajar matematika lebih baik pada siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi,
Manakah diantara model pembelajaran MMP dan GD yang menghasilkan prestasi
belajar matematika lebih baik pada siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang,
Manakah diantara model pembelajaran MMP dan GD yang menghasilkan prestasi
belajar matematika lebih baik pada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini
adalah siswa kelas X SMK di Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Sampel
penelitian terdiri dari kelompok eksperiman 1 terdiri dari 36 siswa SMK Negeri 2
Klaten, 36 siswa SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara, 40 siswa SMK Petrus
Kanisius Klaten, jumlah siswa kelompok eksperimen 1 adalah 112 siswa, sedangkan
kelompok eksperimen 2 terdiri dari 36 siswa SMK Negeri 2 Klaten, 36 siswa SMK
Muhammadiyah 1 Klaten Utara, 40 siswa SMK Petrus Kanisius Klaten, jumlah siswa
kelompok eksperimen 2 adalah 112 siswa. Jumlah anggota sampel dalam penelitian
ini 224 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random
sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan tes kemampuan awal dan tes hasil belajar. Untuk menguji validitas Instrumen
dilakukan oleh validator, sedang untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus
Kuder-Richardson 20.
Sebelum analisis variansi dilakukan harus dipenuhi prasyarat yaitu sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Untuk uji normalitas
digunakan metode Lilliefors, dan Bartlett untuk uji homogenitas. Teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil
analisis menunjukkan (1) Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan
model pembelajaran Guided Discovery ( Fobs=13,0851 > 3,84 = F0,05;1;218 ). (2) Ada
perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dari siswa yang mempunyai
kemampuan awal tiggi, sedang dan rendah (Fobs= 9,2631 > 3,00 = F0,05;2;218 ). (3)
Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat kemampuan awal
siswa (Fobs= 1,0424 < 3,00 = F0,05;2;218).
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) Model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided
Discovery) pada materi matriks, (2) Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi
lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang, siswa yang
mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai
kemampuan awal rendah, siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik
daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. (3) Untuk kategori
kemampuan awal tinggi, sedang maupun rendah, Model pembelajaran MMP
menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibanding dengan model pembelajaran
GD.