Abstrak


Konsep perencanaan dan perancangan perpustakaan umum sebagai ruang publik kota Surakarta


Oleh :
Tiara Rukmaya Dewi - I0207092 - Fak. Teknik

Merupakan suatu anggapan umum yang menyebutkan bahwa perpustakaan identik dengan buku usang, petugas yang galak dan berkaca mata tebal, serta ruangan yang sepi tanpa suara. Namun sepertinya anggapan tersebut hanya berlaku di wilayah Indonesia saja. Kendala utama yang dihadapi dalam dunia kepustakawanan ialah bagaimana menarik pembaca untuk datang mengunjungi perpustakaan. Untuk mengatasi hal tersebut, pernah ada penelitian di salah satu perguruan tertinggi tertua di Yogyakarta. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar pengguna enggan datang ke perpustakaan dikarenakan kondisi perpustakaan yang kurang nyaman sehingga mereka merasa tidak betah jika harus berlama-lama ‘melahap’ buku-buku yang ada. Perpustakaan Umum sebagai Ruang Publik Surakarta dipilih dengan konsep pengoptimalan ruang publik, karena melalui konsep ini diharapkan perpustakaan mampu dikenal dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Metode yang digunakan meliputi metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode pembahasan dan metode perumusan konsep. Bisa dibayangkan apabila perpustakaan berhasil menjadi ruang publik kota, akan bisa mempengaruhi atmosfer positif di sekitarnya. Tidak hanya ruang baca dan juga rak-rak penuh buku, akan tetapi lingkungan perpustakaan bisa menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati waktu sore hari, nyaman untuk melakukan diskusi kecil, nyaman untuk tempat bermain sambil belajar bagi anak-anak, dan nyaman sebagai sarana ladang ilmu bagi strata ekonomi manapun. Selebihnya perpustakaan yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas dan juga teknologi yang memadai akan semakin membuat perpustakaan itu menarik untuk dikunjungi. Terbayang banyaknya orang yang datang membawa laptop untuk menikmati fasilitas hotspot di sekitar bangunan dan juga kegiatan jual-beli di sana. Ataupun tak menutup kemungkinan akan adanya event-event yang terselenggara di tempat tersebut karena dipandang menjadi suatu lokasi yang strategis dan ramai dikunjungi. It is a common assumption that the library is synonymous with old books, the officer who was fierce and thick glasses, and a quiet room without sound. Yet it seemed such an assumption is only valid in the territory of Indonesia alone. The main obstacles encountered in the world of librarianship is how to attract readers to come visit the library. To overcome this, there was research in one of the oldest high school in Yogyakarta. From these results can be seen that most users are reluctant to come to the library because the library less comfortable conditions so that they do not feel comfortable if you have to linger 'devour' the books there. Public Libraries as Public Space Surakarta selected by the optimization concept of public space, because the concept of a library is expected to be able to known and utilized by the public. The methods used include methods of data collection, data processing method, method of discussion and methods of formulation of the concept. It is conceivable if the library had become a public space of the city, will be a positive influence on the surrounding atmosphere. Not only is the reading room and also shelves full of books, but the library environment can be a comfortable place to enjoy the evening, convenient to conduct a small discussion, comfortable place to play while learning for children, and convenient as a means of science fields for any economic strata. The rest of the library which is equipped with facilities and adequate technology will increasingly make it interesting to visit library. Imagine many people who come to bring a laptop to enjoy the hotspots around the building and also the activities of buying and selling there. Or not close the possibility of events that are held in place because it is seen to be a strategic location and crowded.