Abstrak


Gerakan Dakwah Wahabi di Arab Saudi (Studi Tentang Peran Muhammad Bin Abdul Wahab Dalam Usahanya Memurnikan Ajaran Islam Pada Abad Ke 18)


Oleh :
Sularno - K4402009 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui (1) kondisi Islam di Arab Saudi pada abad ke 18; (2) biografi Muhammad bin Abdul Wahab; (3) peran Muhammad bin Abdul Wahab dalam memurnikan ajaran islam; (4) pengaruh dakwah wahabi terhadap pelaksanaan syariat Islam, sosial kemasyarakatan dan iklim politik di Arab Saudi. Sejalan dngan tujuan yang diteliti, maka penelitian ini mengunakan metode historiografi atau metode sejarah. Metode penelitian sejarah adalah kegiatan yang dilakukan seorang sejarawan untuk menyajikan suatu sajian historiografi, kegiatan tersebut berupa pengumpulan data, menguji data secara kritis hingga penyajian dalam bentuk historiografi. Metode ini ada beberapa langkah yang harus dilalui yaitu : heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis historis yaitu analisis yang mengutamkan ketajaman interpretasi atau penafsirak fakta yang diperoleh dari data sejarah. Berdasarkan penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan : (1) Kondisi masyarakat Arab Saudi yang tidak mengamalkan ajaran Islam secara utuh mengakibatkan mereka mengalami kemunduran dalam berbagai bidang kehidupan yang menghambat berkembangnya ilmu pengetahuan dan peradaban. (2 Muhammad bin Abdul Wahab hidup di tengah-tengah keluarga yang dikenal dengan nama keluarga ‘Musyarraf’ (alu Musyarraf). Alu Musyarraf merupakan cabang dari kabilah Tamin. Sedangkan Musyarraf adalah kakeknya yang ke-9 menurut riwayat yang rajah(valid). Dengan demikian nasabnya adalah Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali Ahmad bin Rasyid bin Buraid bin Muhamad bin Buraid bin Musyaraf. Dia dilahirkan di daerah Uyainah pada tahun 1115 H, (3) Muhamad bin Abdul Wahab melihat banyak umat Islam di Arab Saudi yang tidak menjalankan syari'at dan berbuat syirik, seperti perbuatan mengunjungi makam seorang tokoh agama kemudian memohon sesuatu kepada kuburan dan penghuninya. Hal ini menurut dia sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan manusia untuk tidak meminta selain kepada Allah. Inilah yang mendorong Muhammad bin Abdul Wahab untuk memperdalam ilmu ketauhidan yang murni (‘aqîdah sahîhah). Kemudian Muhammad bin Abdul Wahab berjuang untuk mengembalikan akidah umat Islam di Arab Saudi sesuai akidah Islam yang murni (Tauhid), jauh dari sifat khurâfat, takhayûl, atau bid'ah. (4) Ditegakkannya hukum Allah adalah jaminan kesejahteraan dan nikmat yang melimpah. Dakwah muhammad bin Abdul Wahab adalah contoh keberhasilan dakwah yang didukung oleh penguasa. Pada saat kekholifahan Islam mulai mengalami kemunduran muncullah pemerintahan Islam dengan bentuk kerajaan yang mendasarkan pada syariat Islam. Kerajaan itu adalah kerajaan arab Saudi yang terbentuk dari perjuangan Muhammad bin Abdul Wahab dan Muhammad Su’ud yang mendakwahkan tauhid.