Abstrak
Prosedur Pelaksanaan Pelatihan Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
Oleh :
Asri Daniati Br Ginting - D1506010 - Fak. ISIP
Laporan tugas akhir ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan pelatihan anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta, mulai dari prosedur pengajuan permohonan hingga pelaksanaan dan pembuatan laporan pertanggungjawaban
Yang menjadi landasan teori dari penulisan tugas akhir ini adalah buku-buku yang didalamnya terdapat pengertian/defenisi mengenai prosedur, pelaksanaan, pelatihan dan anestesi. Landasan toeri ini dibutuhkan untuk memberikan gambaran dan dukungan terhadap hasil pegamatan yang dilakukan oleh penulis.
Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode pengamatan deskriptif, pengamatan deskriptif adalah pengamatan yang menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau situasi suatu kelompok tertentu guna menetukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain yang terjadi dalam masyarakat atau memaparkan objek yang diteliti secara jelas (orang, lembaga dan lain-lain). Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh penulis ada 2 macam yaitu teknik wawancara (interview) dan observasi (pengamatan).
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan penulis selama kurang lebih 1 bulan menunjukkan bahwa prosedur pelaksanaan pelatihan anestesi merupakan prosedur yang terdiri prosedur pengajuan permohonan, persiapan pelaksanaan pelatihan, pendaftaran peserta pelatihan dan pelaksanaan pelatihan, dan pembuatan laporan hasil kegiatan. Prosedur pelaksanaan pelatihan anestesi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan prosedur yang sederhana dan tidak berbelit-belit sesuai dengan yang diharapkan oleh peserta. Prosedur pelatihan anestesi yang sederhana dan tidak berbelit-belit memudahkan calon peserta pelatihan yang mendaftarkan diri yang ingin mengikuti pelatihan. Prosedur pelaksanaan pelatihan anestesi juga merupakan prosedur yang sederhana dan mudah untuk dilaksanakan oleh panitia. Meskipun demikian, dalam proses pelaksanaannya tetap mengalami kendala yang harus dihadapi oleh panitia dan bidang diklat yang menjadi penghambat dalam proses pelaksanaan pelatihan anestesi. Kendala tersebut menimbulkan kemunduran jadwal namun tidak berakibat buruk bagi peserta dan tujuan pelatihan dapat tercapai.