Abstrak
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi telepon rumah di kabupaten Banjarnegara (study di desa Semarang, kecamatan Banjarnegara)
Oleh :
Retno Wahyu Rinanti - F0105015 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Pembahasan mengenai pengeluaran konsumsi telepon rumah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Semarang yang dinyatakan dalam besarnya rekening pemakaian telepon rumah dari masing-masing responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat penghasilan pelanggan, tingkat pendidikan, dan jumlah penghuni rumah terhadap konsumsi telepon rumah dan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap konsumsi telepon rumah. Penelitian ini merupakan analisis data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner dengan responden para pelanggan telepon rumah di Desa Semarang. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan dari pelanggan telepon rumah Desa Semarang.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga bahwa tingkat penghasilan pelanggan, tingkat pendidikan dan jumlah penghuni rumah secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh positif terhadap konsumsi telepon rumah dan tingkat penghasilan pelanggan adalah variabel yang paling besar berpengaruh terhadap konsumsi telepon rumah. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Linear Berganda (Double Log)
Hasil analisa deskriptif dari total sampel sebanyak 60 responden diketahui sebagian besar didominasi oleh responden dengan tingkat tagihan telepon rumah < Rp 100.000 yaitu sebesar 48 responden, kemudian berdasarkan latar belakang pendidikan jumlah penghuni rumah di dominasi oleh respon dengan dengan latar belakang pendidikan SLTP-SLTA dan responden dengan jumlah penghuni rumah sebanyak 4 orang dalam satu keluarga yaitu sebesar 22 responden. Hasil estimasi dari regresi linear berganda (Double Log) diketahui bahwa variabel independent yaitu tingkat penghasilan, pendidikan, dan jumlah penghuni rumah signifikan dan berkoefisien positif terhadap variabel dependent, yaitu tingkat konsumsi penggunaan telepon rumah yang dihitung dengan besarnya rekening telepon rumah dari masing-masing responden, artinya setiap kenaikan tingkat penghasilan, jenjang pendidikan, dan juga jumlah penghuni rumah akan meningkatkan jumlah pemakaian/tagihan telepon rumah.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka penulis mengajukan saran melalui partisipasi pemerintah hendaknya anggaran APBN untuk pendidikan ditingkatkan yang didukung dengan peningkatan pengusahaan dalam bidang ilmu dan teknologi, dari segi perusahaan yaitu pihak PT. TELKOM dapat memperluas jejaring kerja (networking) antar lembaga IPTEK dan pengguna jasa telekomunikasi baik di pusat maupun di daerah serta pihak PT. TELKOM mampu meningkatkan apresiasi berbagai kalangan dalam hal ini konsumen terhadap pentingnya peran strategis IPTEK, misalnya melalui produk-produk PT. TELKOM.