Abstrak


Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Petani Dan Sifat-Sifat Inovasi Dengan Tingkat Penerapan Budidaya Padi Organik Di Desa Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Stephani Juliana Dwi Indarti - H0406069 - Fak. Pertanian

Pembangunan di bidang pertanian diterapkan dengan pendekatan pembangunan pertanian berkelanjutan atau berwawasan lingkungan. Pertanian organik merupakan salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan guna mendukung pertanian berkelanjutan. Dalam budidaya padi organik, dikenal dua metode budidaya yaitu Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan System of Rice Intensification (SRI). Pertanian organik di Desa Pereng merupakan salah satu wujud nyata dari pembangunan pertanian yang berkelanjutan, yang perlu dikaji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status sosial ekonomi petani, sifat-sifat inovasi, tingkat penerapan budidaya padi organik dan mengkaji hubungan antara status sosial ekonomi petani dan sifat-sifat inovasi dengan tingkat penerapan budidaya padi organik serta tipe pertanian organik yang diterapkan oleh petani di Desa Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purpossive). Metode pengambilan sampel secara multistage cluster random sampling dengan sampel sebanyak 60 responden. Metode analisis data yang digunakan Uji Compare Means. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan status sosial ekonomi petani dan sifat-sifat inovasi dengan tingkat penerapan budidaya padi organik digunakan uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan menggunakan program komputer SPSS 17,0 for windows. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar umur petani dalam kategori tua (45%), luas usahatani dalam kategori sempit (60%), pendapatan dalam kategori sedang (35%), tingkat partisipasi dalam kategori sedang (98,3%), aktivitas mencari informasi dalam kategori sedang (83,3%), keuntungan relatif dalam kategori tinggi (100%), kompatibilitas dalam kategori tinggi (83,3%), kompleksitas dalam kategori rendah (95%), triabilitas dalam kategori sedang (45%), dan observabilitas dalam kategori tinggi (41,7%). Sementara pada tingkat penerapan budidaya padi organik menunjukan pengolahan lahan dalam kategori tinggi (2,07), benih dalam kategori tinggi (6,02), pemupukan dalam kategori sedang (1,97), penanaman dalam kategori sedang (8,78), pemeliharaan dalam kategori tinggi (7,25), dan penanganan panen dalam kategori tinggi (2,73). Dari uji korelasi Rank Spearman pada taraf kepercayaan 95% menunjukan adanya hubungan yang tidak signifikan antara status sosial ekonomi petani dengan tingkat penerapan budidaya padi organik. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara sifat-sifat inovasi dengan tingkat penerapan budidaya padi organik.