Abstrak


Perancangan Komik Fiksi ”Lestari Kangofu” Melalui Desain Komunikasi Visual


Oleh :
Zainab Khairunissa - C0704039 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Zainab Khairunnissa, 2009. Lahirnya kembali komik Indonesia sebagai sebuah renaissance masih jauh dari kenyataan. Masuknya komik impor (Eropa, Asia Timur, dan Amerika), membuat posisi komik lokal semakin terdesak. Bagi penggemar komik, komik sudah menjadi candu yang sulit ditinggalkan. Promosi sangatlah penting untuk memberikan sebuah wacana tentang sejarah yang terjadi pada masa lalu. Jepang berhasil memperkenalkan keberadaannya kepada dunia, dengan mengangkat kisah sejarah negerinya. Kehadiran komik di Indonesia dimulai pada tahun 1930-an (media Belanda). Pada awal tahun 1990-an Indonesia dibanjiri oleh komik Jepang, yang terjadi setelah masa kejayaan “Godam” dan “Gundala Putra Petir”. Ciri khas komikus bukan hanya dari gambar tetapi juga dari cerita, genre komik, dan juga karakter tokoh komiknya. Dalam komik, kedinamisan gambar dan kata haruslah seimbang dan bekerja sama menjalin cerita. Komik Buku “Lestari Kangofu” berlatar belakang sejarah Indonesia (1940-an), dan mengangkat budaya lokal, pada masa penjajahan Jepang, yang mengangkat cerita roman Dwi Lestari, seorang gadis yang tergabung dalam Josyi Seinendan, Nakahara Mizuki, seorang perwira Jepang, beserta Chiho Ishiiro, dokter militer Jepang.