Abstrak
Pengaruh Variasi Temperatur Pengerasan Presipitasi Dan Variasi Media Pendingin Terhadap Kekerasan Stainless Steel 17-7 Ph Di Garuda Maintenance Facility Aero Asia
Oleh :
Muhamad Ashar Al Mirzaq - K2505023 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1). Menyelidiki pengaruh variasi temperatur
pengerasan presipitasi pada proses transformation hardening terhadap tingkat
kekerasan baja stainless 17-7 PH. (2). Menyelidiki pengaruh variasi media
pendingin pada proses transformation hardening terhadap tingkat kekerasan baja
stainless 17-7PH. (3). Menyelidiki pengaruh bersama (interaksi) variasi temperatur
pengerasan presipitasi dan variasi media pendingin pada proses transformation
hardening terhadap tingkat kekerasan baja stainless 17-7PH. (4). Menyelidiki
pengaruh variasi temperatur pengerasan presipitasi dan variasi media pendingin
pada proses transformation hardening terhadap tingkat kekerasan baja stainless 17-
7PH yang paling optimal.
Penelitian ini dilakukan di PT Garuda Maintenance Facility Aero
Asia Soekarno-Hatta international airport Cengkareng-Indonesia. Jenis penelitian
pada penulisan skripsi ini adalah penelitian eksperimen faktorial. Dalam penelitian
ini sampel penelitiannya di ambil dengan menggunakan “Purposive Sampling”.
Populasi dalam penelitian ini adalah Baja Stainless 17-7 PH yang di beli dari Hub.
Metals and Trading, Inc. USA. Data ini didapat dari pengukuran kekerasan
permukaan selembar Stainless steel 17-7 PH dengan spesifikasi grade yaitu AMS
5528H (ASTM-A-693-D6) (MIL-S-25043C) yang dipotong menjadi 1,5inchi x
1,5inchi x 0,80inchi di laboratorium sebanyak 18 buah potongan logam. Jumlah
data penelitian ini diperoleh dengan melakukan 6 kali pengukuran HRC, sehingga
jumlah data yang diperoleh sebanyak 104 buah data. Dalam penelitian ini untuk
menguji kesamaan populasi yang lebih dari dua populasi berdistribusi independent,
berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen, maka digunakan analisis
varian dua jalan.
Berdasarkan pengujian hasil analisis data yang bertujuan untuk meneliti
apakah ada pengaruh variasi temperature pada proses Pengerasan Presipitasi
terhadap kekerasan pada Stainless steel 17-7PH ternyata telah terbukti, yaitu dari
hasil perhitungan uji statistik anava dua arah. Berdasarkan hasil analisis didapatkan
bahwa: (1). Ada pengaruh yang signifikan variasi temperatur Pengerasan Presipitasi
pada proses transformation hardening, menunjukkan bahwa H0A = ditolak, sebab Fa
= 75.030> F0,01; 1,98 = 6,85. Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh perbedaan
temperatur Pengerasan Presipitasi pada proses transformation hardening terhadap
kekerasan Baja Stainless 17-7PH. (2). Tidak ada pengaruh yang signifikan variasi
media pendingin pada proses transformation hardening, menunjukkan bahwa H0B =
diterima, sebab Fb = 0.448 < F0,01; 2,98= 4,79. Jadi dapat disimpulkan tidak ada
pengaruh variasi pendingin pada proses transformation hardening terhadap
kekerasan Baja Stainless 17-7PH. (3). Ada pengaruh yang signifikan variasi
tempering Pengerasan Presipitasi dan variasi media pendingin pada proses
transformation hardening, menunjukkan bahwa H0AB = diterima, sebab Fab = 1.470
< F0,01; 2,98 = 4,79. Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh temperatur Pengerasan
Presipitasi dan variasi media pendingin pada proses transformation hardening
terhadap kekerasan Baja Stainless 17-7PH. (4). Berdasarkan analisis data,
menunjukkan bahwa faktor yang paling besar pengaruhnya adalah temperatur
Pengerasan Presipitasi, hal ini ditunjukkan oleh nilai Fobservasi yang paling besar
adalah suhu Pengerasan Presipitasi dengan nilai Fobservasi = 75.030. (5). Pada proses
pengerasan presipitasi dengan suhu 1050°F yang ditahan selama 1,5 jam memiliki
nilai kekerasan paling tinggi dan nilai kekerasan yang paling rendah yakni pada
suhu 1100⁰F. Efektifitas laju temperature pengerasan presipitasi yang berbedabeda
yang dilakukan pada proses Hardening Furnace memberikan hasil nilai
kekerasan yang berbeda pula.