Abstrak


Pengaruh Metode Pembelajaran Jarimatika Terhadap Keterampilan Berhitungperkalian Hasilnya Bilangan Dua Angka Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Pada Kelas Ii Sd Negeri Sekecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 (Eksperimen Sekolah


Oleh :
Anis Fatati - - Fak. KIP

Tujuan Penelitian adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran jarimatika menghasilkan keterampilan yang lebih baik daripada pembelajaran matematika konvensional (2) Untuk mengetahui hubungan antara siswa yang mempunyai kemampuan awa tinggi menghasilkan keterampilan hitung yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan awal sedang dan rendah, (3) Untuk mengetahui adanya interaksi bersa,a pembelajaran menggunakan metode jarimatika dan kemampuan awal siswa terhadap keterampilan hitung siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sedang populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri se – Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Dengan populasi sebanyak 930 Siswa . Sampel diambil secara cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 siswa yang mewakili populasi. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes keterampilan berhitung perkalian dalam bentuk pilihan ganda. Sebelum tes digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas , konsistensi internal dan reabilitas . Untuk uji validitas menggunakan validitas konstruks dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktir dan skor total . Untuk menghitung konsistensi internal untuk butir ke – i , rumus yang digunakan adalah rumus korelasi produk dari korelasi pearson . Reabilitas soal tes keterampilan berhitung perkalian dengan korelasi ( r ) yang diukur dengan rumus Kudre dan Richardson 20 yang dikenal dengan rumus K – R 20 dan diperoleh indeks reabilitas r11 = 0,839 . Untuk reabilitas tes kemampuan awal diukur dengan teknik Alpha yaitu dengan membelah instrumen menjadi n bagian yang berarti masing – masing bagian terdiri dari satu butir saj kemudian masing – masing bagian dicari variansi skornya serta variansi totalnya dan diperoleh indeks reabilitas r11 = 0,332 . Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalur dengan frekuensi sel tak sama dengan signifikansi 5% . Sebelumnya dilakukan uji pendahuluan yaitu uji keseimbangan , dan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji keseimbangan dengan uji t diperoleh hasil t hitung = 1,25 , sehingga ttabel = 1,76 < thitung = 1,25 < ttabel = 1,76 . Maka kedua kelomok tersebut seimbang . Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors , untuk untuk kelompok eksperimen diperoleh harga Lmaks = 0,132 dan kelompok kontrol diperoleh harga Lmaks = 0,1331 . Karena harga p = 0,132 > 0,05 = α dan p = 0,1331 > 0,05 = α . Mka H0 diterima . Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang normal. Uji homogenitas menggunakan metode BarHett dengan realistik uji Chi kuadrat diperoleh harga X2 tabel = 43, 775 . Karena harga X2 tabel = 43,775 > X2 obs = 0,998 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari ppulasi yang homogen . Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan ( 1 ) terdapat perbedaan antara penggunaan metode jarimatika terhadap keterampilan berhitung perkalian hasilnya bilangan dua angka . ( F1.2 = 8,135 > 4,00 = F0,05 ; 2; 68 ) (2 ) terdapat perbedaan antara kemampuan awal siswa terhadap keterampilan berhitung perkalian hasilnya bilangan dua angka. ( F1.3 = 7,22 > 3,15 = F0,05 ; 2; 68 ) . ( 3 ) tidak ada perbedaan antara kemempuan awal siswa terhadap keterampilan berhitung perkalian hasilnya bilangan dua angka . ( F2.3 = 0,73 < 3,15 = F0,05 ; 2; 68 )