Abstrak


Analisis persediaan kayu jati dengan metode EOQ pada UD.Ronggo Jati Sragen


Oleh :
Dean Anggoro - F3506077 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Persediaan adalah salah satu hal yang berperan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan adanya persediaan yang optimal, maka perusahaan mampu memenuhi kebutuhan consumen di pasaran, tanpa harus menunggu barang karena kehabisan stock di gudang. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada statu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang di hasilkan. Oleh sebab itu perusahaan harus mempunyai persediaan yang optimal dalam kuantitas yang tepat, pada waktu yang tepat dan biaya yang minimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan persedian barang pada UD.RONGGO JATI, dengan menggunakan metode EOQ. Metode ini digunakan untuk menentukan pembelian/pemesanan dan biaya – biaya persediaan yang lebih ekonomis. Asumsi dalam menggunakan metode EOQ adalah ketersediaan barang yang dapat dipastikan/permintaan constan dan lead time. Dari hasil analisis yang penulis lakukan yaitu dengan membandingkan kebijakan pengelolaan persediaan yang sekarang berlaku diperusahaan dengan menggunakan metode EOQ dalam menggadakan pemesanan barang, maka diperoleh kesimpulan bahwa menggunakan metode EOQ lebih optimal daripada kebijakan perusahaan. Hal ini bisa dilihat dengan menggunakan meyode EOQ diperoleh biaya persediaan yang lebih kecil, yaitu sebesar Rp. 50.102.230 sedangkan biaya persediaan menurut kebijakan perusahaan sebesar Rp. 65.940.000 sehingga terjadi selisih sebesar Rp.15.837.770. Untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak di inginkan berhubungan dengan pengadaan barang, maka perusahaan perlu menyediakan persediaan penyelamat (safety stock) sebesar 11,055 m3. Perusahaan juga sebaiknya melakukan pemesanan kembali (reoder point) saat persediaan gudang tinggal 10,34 m3. Penulis mengambil kesimpulan bahwa sebaiknya perusahaan menggunakan metode EOQ kebijakan dalam pengelolaan barang, karena metode EOQ karena metode EOQ lebih optimal daripada kebijakan perusahaan yang berlaku sekarang.