Abstrak


Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Jenis Cma (Cendawan Mikoriza Arbuskular) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Purwoceng (Pimpinella Pruatjan Molkenb) di Tawangmangu


Oleh :
Martinus Surya Prayitna - H0105015 - Fak. Pertanian

Purwoceng merupakan salah satu jenis tanaman obat asli Indonesia yang komersial. Seluruh bagian tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional, terutama bagian akar yang berkhasiat afodisiak. Senyawa turunan saponin, alkaloid dan tanin dalam akar purwoceng bersifat penyegar dan tonikum. Saat ini, populasinya sangat jarang yang disebabkan oleh pemanenan besar-besaran. Berdasarkan tingkat erosinya, purwoceng dikategorikan sebagai spesies yang hampir punah. Untuk menghindari kepunahan, diperlukan tindakan konservasi dengan budidaya yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan dosis pupuk kandang sapi dan jenis Cendawan Mikoriza Arbuskular yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman purwoceng. Penelitian ini dilakukan di kebun penelitian B2P2TO-OT di Desa Tlogodlingo, Kecamatan Tawangmangu pada bulan Juli 2009 sampai bulan Januari 2010. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial terdiri atas dua faktor perlakuan dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang sapi yang terdiri atas empat taraf, yaitu 0, 10, 20 dan 30 ton/ha. Faktor kedua adalah jenis Cendawan Mikoriza Arbuskular yang terdiri atas tiga macam yaitu tanpa pemberian mikoriza (kontrol), jenis Glomus sp. dan jenis Scleroderma sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi agroklimatologi Tawangmangu sesuai untuk pertumbuhan tanaman purwoceng. Perlakuan tanpa pemberian pupuk kandang sapi memberikan rata-rata hasil tertinggi pada variabel panjang tangkai daun (18,53 cm), jumlah tangkai daun (14,6), luas daun (8,71 cm2), panjang akar (11,23 cm) dan volume akar (1,42 cm3). Pemberian mikoriza menunjukkan hasil berbeda nyata hanya pada variabel persentase infeksi akar dengan rata-rata infeksi sebesar 39,99%, sedangkan jenis Scleroderma sp. tidak menginfeksi perakaran purwoceng.