Abstrak
Analisis Permintaan Beras di Kabupaten Pati
Oleh :
Endang Wiwin - H0306013 - Fak. Pertanian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor harga beras, harga tepung gandum, harga telur ayam ras, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk terhadap permintaan beras di Kabupaten Pati dan menganalisis elastisitas permintaan beras di Kabupaten Pati.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan lokasi penelitian secara purposive dengan pertimbangan produksi padi di Kabupaten Pati lebih besar jika dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di wilayah eks Karesidenan Pati.
Hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi nonlinier berganda diketahui persamaan Qd = 360,68 X1– 0,039. X20,044. X40,015. X50,909. e. Nilai R2 sebesar 0,944 yang berarti sebesar 94,4% permintaan beras di Kabupaten Pati dapat dijelaskan oleh variabel harga beras, harga tepung gandum, harga telur ayam ras, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk, sedangkan sisanya sebesar 5,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan uji F variabel harga beras, harga tepung gandum, harga telur ayam ras, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk secara bersama berpengaruh nyata terhadap permintaan beras di Kabupaten Pati. Berdasarkan uji t variabel harga tepung gandum dan jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan beras pada tingkat kepercayaan 99%. Variabel harga beras dan pendapatan perkapita berpengaruh nyata terhadap permintaan beras pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan harga telur ayam ras tidak berpengaruh nyata pada permintaan beras di Kabupaten Pati. Jumlah penduduk merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan beras di Kabupaten Pati.
Berdasarkan elastisitas harga, permintaan beras bersifat inelastis yang berarti jumlah beras yang diminta berubah dengan persentase yang lebih kecil daripada perubahan harga. Harga tepung gandum memiliki nilai elastisitas silang positif dan merupakan barang subtitusi bagi beras. Berdasarkan elastisitas pendapatan, beras merupakan barang normal yaitu jika pendapatan perkapita naik maka permintaan beras akan meningkat.