Abstrak
Analisis pengaruh modal, tenaga kerja dan biaya bahan baku terhadap keuntungan industri kecil batik (studi kasus di kota Surakarta)
Oleh :
Edy Hariyanto - F0105052 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja dan bahan baku terhadap keuntungan industri kecil batik (Studi Kasus Di Kota Surakarta) serta untuk mengetahui dari ketiga variabel yang digunakan di dalam model, variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keuntungan industri kecil batik di Surakarta. Diduga variabel modal, tenaga kerja dan bahan baku berpengaruh terhadap keuntungan industri kecil batik di Surakarta. Dan diduga variabel modal adalah faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap keuntungan pada industri kecil batik di Surakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pembuktian dari sebuah hipotesis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner serta pengamatan langsung, dengan sampel sebanyak 90 pengusaha industri kecil batik di Surakarta dengan teknik sampling yaitu Simple Random Sampling. Analisis data digunakan pengujian statistik dengan bantuan program Eviews3.0. Dalam menganalisis digunakan teknik analisis regresi berganda double log dengan pendekatan fungsi keuntungan Cobb-Douglas, dengan uji statistik (uji t, uji F, koefisien determinasi (R2), serta uji asumsi klasik (uji autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinieritas).
Hasil penelitian menunjukkan dengan uji terhadap koefisien regresi dengan α = 5% menunjukkan ketiga variabel (modal, tenaga kerja dan biaya bahan baku) berpengaruh terhadap keuntungan pada industri kecil batik di Surakarta. Hasil Uji F dengan α = 5% menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel modal, tenaga kerja dan biaya bahan baku berpengaruh terhadap keuntungan pada industri kecil batik di Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keuntungan adalah modal ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0,475.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan: Pertama, pihak lembaga keuangan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit usaha bagi industri kecil batik. Kedua, Pemerintah sebagai fasilisator dapat memberikan bantuan berupa peralatan produksi yang lebih modern, sehingga produksi yang dihasilkan dapat meningkat yang nantinya akan meningkatkan keuntungan. Ketiga, dalam peningkatan kualitas SDM, Pemerintah dapat memberikan pelatihan yang berkaitan dengan ketrampilan kerja, desain produk dan penanganan limbah. Keempat, diharapkan Pemerintah membangun kawasan berikat sebagai suatu kawasan yang membuka peluang dan kemudahan sebesar-besarnya bagi usaha–usaha yang memerlukan bahan baku membatik.