Abstrak
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja propinsi Jawa Tengah tahun 1985 - 2007
Oleh :
Ariyanto - F0105006 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Penyerapan tenaga kerja merupakan masalah penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Tenaga kerja dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pembangunan suatu daerah, dengan maksud bahwa penyerapan tenaga kerja mendukung keberhasilan pembangunan nasional secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: pertama, untuk mengetahui pengaruh PDRB terhadap penyerapan tenaga kerja. Kedua, untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap penyerapan tenaga Kerja. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh nilai ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk analisis kuantitatif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja dengan menggunakan data deret waktu (time series) antara tahun 1985-2007. Metode atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kepustakaan, dimana data yang digunakan adalah data sekunder. Pencarian data terutama pada berbagai sumber atau instansi yang terkait dengan penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan ECM (Error Correction Model).
Berdasarkan hasil analisis ECM (Error Correction model), dapat disimpulkan bahwa: pertama, pertumbuhan PDRB ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Kedua, pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja Jawa Tengah dalam jangka pendek dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Ketiga, nilai ekspor mempunyai pengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja Jawa Tengah dalam jangka pendek dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang.
Dalam hal ini pemerintah hendaknya bisa mengatur bagi industri/perusahaan agar lebih mengembangkan industri padat karya daripada padat modal, sehingga selain pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat, penyerapan tenaga kerja juga lebih banyak. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja. Kemudian dari segi pengeluran, pemerintah hendaknya bisa lebih mengoptimalkan biaya pembangunan untuk dapat menciptakan produktifitas yang mampu menyerap tenaga kerja. Salah satunya adalah dengan pelatihan kewirausahaan pada angkatan kerja, dengan tujuaan agar mereka tidak hanya mengandalkan lapangan kerja yang ada tetapi bagaimana mereka bisa fokus pada penciptaan lapangan kerja baru, sehingga terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam bursa kerja (untuk memperluas kesempatan kerja yang ada).
Employment is an important issue in national and regional development. Labor can be used as a benchmark for successful development of a region, with the intention that the absorption of labor support efficacy of the overall national development. The purpose of this study are: first, to determine the effect on employment GDP. Secondly, to investigate the influence of government expenditure to create employment opportunity. Third, to investigate the effect of exports on employment.
This research is a form of quantitative analysis regarding the factors that affect the absorption of labor by using time series data (time series) between the years 1985 to 2007 Methods or techniques of data collection in this research is to use the technique of the literature, where the data used are secondary data. Search data primarily on a variety of sources or agencies associated with this research. Analysis tools used in this research is quantitative analysis using ECM (Error Correction Model).
Based on the analysis result ECM (Error Correction model), it can be concluded that: first, GDP growth turned out to not have a significant influence on employment. Second, government spending has a negative effect on employment in Central Java in the short term and has no influence significant in the long term. Third, the export value has a negative impact on employment in Central Java in the short term and has no significant effect in the long term.
In this case the government should be set for the industry / companies to further develop labor-intensive industries rather than capital intensive, so that in addition to more rapid economic growth, employment is also more. Thus economic growth will be offset by the absorption of labor. Then in terms of expenditure, the government should be able to further optimize the cost of development to create the productivity that is able to absorb labor. One is with entrepreneurship training in the workforce, with tujuaan so they do not just rely on job opportunities exist but how they can focus on creating new jobs, to ensure a balance between demand and supply of labor in the job market (to expand employment opportunities there).