Abstrak
Perbandingan Pola Pemecahan Masalah Siswa Kelas V Sekolah Dasar Yang Menerapkan Pendekatan PMRI Dan Sekolah Dasar Yang Tidak Menerapkan Pendekatan Pmri Dalam Pembelajaran Matematika.
Oleh :
Sumenda - S85080901 - Sekolah Pascasarjana
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru (SD yang menerapkan pendekatan PMRI) di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekolah Dasar Negeri Ngoresan (SD yang tidak menerapkan pendekatan PMRI) di Kota Surakarta Propinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes, dan metode wawancara berbasis tugas. Analisis data lebih diutamakan pada aspek kualitatif dengan menggunakan metode interpretatif. Peneliti menggunakan analisis non-statistik dalam menganalisis data untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh dari wawancara, dan lembar tes, kemudian peneliti membandingkannya.
Hasil penelitian ini adalah 1) Pola pemecahan masalah siswa yang berasal dari SD yang Non PMRI dalam proses pembelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar pokok bahasan geometri: a) Pola pikir terstruktur hanya pada siswa yang memiliki skor rata rata tinggi. b) Pemahaman konsep terlihat pada siswa yang memiliki skor rata-rata tinggi dan sedang sedangkan untuk siswa yang memiliki skor rata-rata rendah tidak memahami konsep pembelajaran. c) Siswa cenderung subjektif dalam mengemukakan pendapat. 2) Pola pemecahan masalah siswa yang berasal dari SD yang menerapkan PMRI dalam proses pembelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar pokok bahasan geometri: a) Pola pikir terstruktur pada semua siswa baik yang memiliki skor rata rata tinggi, sedang ataupun rendah. b) Pemahaman konsep, terlihat pada semua siswa yang memiliki skor rata-rata tinggi, sedang dan rendah. c) Siswa lebih objektif dalam mengemukakan pendapat.