Abstrak


Uji Infektivitas Dan Efektivitas Mikoriza Dengan Berbagai Macam Pestisida Dengan Indikator Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annuum L.)


Oleh :
Tri Yuni Astutik - H0205062 - Fak. Pertanian

Percobaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai Mei 2010 di rumah kaca BBP Mondromino Tanaman Hias dan Hortikultura, yang terletak di Pokoh Wonoboyo Wonogiri. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh berbagai macam pestisida terhadap tingkat infektivitas dan efektivitas mikoriza, serta mengetahui macam pestisida yang aman digunakan dalam budidaya cabai merah (Capsicum annuum L.). Percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pemberian mikoriza yang terdiri dari tiga taraf yaitu: tanpa mikoriza (M0), mikoriza yang berasal dari tanah Andisol (M1), dan mikoriza biakan dari IPB (M2). Faktor yang kedua adalah macam pestisida dengan five taraf yaitu: tanpa pestisida (P0), Furadan 3G (P1), Dithane (P2), pestisida organik dari ekstrak daun mimba (P3), dan pestisida organik dari ekstrak bawang putih (P4). Percobaan dilakukan pada pot plastik dengan 500 gram tanah halus lolos mata saring 2 mm dimasukkan ke dalam pot. Tiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Variabel percobaan yang diamati meliputi tinggi tanaman, panjang akar, berat basah brangkasan, berat kering brangkasan, P jaringan tanaman, infeksi spora mikoriza, kepadatan spora dalam 100gr tanah, dan serapan P. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan menggunakan uji F dengan taraf kepercayaan 99% dan 95%, sedangkan untuk mengetahui hubungan antar rerata hasil perlakuan menggunakan uji DMRT dengan taraf kepercayaan 95% dan uji korelasi untuk hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mikoriza tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, panjang akar, dan P jaringan tanaman; tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat brangkasan, tingkat infeksi spora, kepadatan spora, dan serapan P. Sedangkan pemberian pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Kombinasi perlakuan untuk tingkat infeksi dan kepadatan spora yang mempunyai rerata paling tinggi berturut-turut pada perlakuan M1P4 (sebesar 14,65%) dan perlakuan M2P4 (sebesar 10,33%).