Abstrak
Uji Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Metanol Daun Senggani (Melastoma Candidum, D.Don) Terhadap Escherichia Coli Dan Bacillus Subtilis Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya
Oleh :
Esty Elifah - M0406007 - Fak. MIPA
Resistensi bakteri terhadap antibakteri pada manusia merupakan masalah di
seluruh dunia. Semakin mahalnya harga obat modern di pasaran merupakan salah
satu alasan untuk menggali kembali penggunaan obat tradisional. Senggani
(Melastoma candidum D. Don) merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara
empiris oleh masyarakat sebagai obat tradisional termasuk sebagai obat infeksi
bakteri. Oleh karena itu, antibakteri yang bersumber dari bahan alam harus
dieksplorasi dan diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
antibakteri dari komponen bioaktif daun Senggani terhadap bakteri E. coli dan B.
subtilis.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode difusi dan dilusi. Hasil uji
antibakteri menunjukkan bahwa bagian tidak larut eter ekstrak metanol daun
Senggani memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar daripada bagian larut eter.
Zona hambat yang tergolong kuat ditunjukkan oleh bagian tidak larut eter pada
konsentrasi 7,5-25 mg pada E. coli dan 5-25 mg pada B. subtilis. Bagian tidak larut
eter difraksinasi dengan kombinasi kloroform, etil asetat dan metanol menghasilkan
enam fraksi. Uji zona hambat fraksi dari ekstrak metanol daun Senggani pada
konsentrasi 30 mg menunjukkan bahwa Fraksi VI memberikan aktivitas
penghambatan terbesar.
Hasil uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum
Bactericidal Concentration (MBC) menunjukkan bahwa fraksi VI ekstrak metanol
daun Senggani memiliki aktivitas bakteriostatik dengan nilai MIC untuk E. coli dan
B. subtilis berturut-turut adalah 50 dan 40 mg. Hasil uji deteksi Fraksi VI pada plat
KLT dengan berbagai deteksi senyawa semprot menunjukkan hasil positif untuk
deteksi fenolik menggunakan FeCl3 sehingga salah satu komponen senyawa daun
Senggani yang berpotensi sebagai antibakteri adalah golongan fenolik.