Abstrak
Keanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuscula pada Rhizosfer Tanaman Durian (Durio Zibethinus Murr ) Berdasarkan Sifat Morfologi, Infektivitas pada Inang dan Pola Pita Isozim
Oleh :
Susilo - S90090801 - Sekolah Pascasarjana
Eksplorasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) untuk penyediaan bibit tanaman bermikoriza secara komersial dapat meningkatkan produksi pertanian, perkebunan dan kehutanan. Oleh karena itu tanaman-tanaman yang digunakan untuk revegetasi lahan-lahan terdegradasi diinokulasi CMA sangat dibutuhkan. Pergerakan dua enzim esterase (EST) dan peroxidase (POD) dengan elektrophoresis gel poliakrilamide telah digunakan untuk mengidentifikasi spesies cendawan mikoriza pada akar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman CMA pada tanaman durian (Durio zibethinus Murr) pada ketinggian yang berbeda berdasarkan sifat morfologi, infektivitas CMA pada inang dan profil isozim.
Metode yang digunakan untuk mempelajari morfologi adalah metode tuang saring basah, metode pembersihan dan pewarnaan untuk uji kolonisasi CMA dan metode elektroforesis untuk mempelajari profil isozim. Analisis data yang digunakan meliputi deskriptif kualitatif untuk morfologi CMA dan kuantitatif untuk kolonisasi CMA dan profil isozim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga ketinggian ditemukan 9 CMA yaitu pada ketinggian pertama ditemukan Glomus versiforme, Glomus sp1, Entropospora sp1 dan Entropospora sp2, pada ketinggian kedua ditemukan Glomus mosseae, Acaulospora dentikulata dan Acaulospora sp dan pada ketinggian ketiga ditemukan Glomus sp1, Glomus sp2 dan Gigaspora sp. Hasil tersebut menunjukkan bahwa genus Glomus mempunyai tingkat adaptasi cukup tinggi terhadap lingkungan dari pada genus lainnya sehingga glomus dapat ditemukan di ketiga ketinggian. Tingkat kolonisasi tertinggi terletak pada ketinggian pertama (T1 : 48,89%), sedangkan ketinggian lainnya adalah T2 : 46.56% dan T3 : 34.11%. Berdasarkan hasil elektroforesis dari 9 sampel CMA dengan enzim esterase dan peroxidase menunjukkan adanya perbedaan pada muncul tidaknya pita dan tebal tipisnya pita isozim.