Abstrak
Prarancangan Pabrik Urea Proses Stamicarbon Co2 Stripping Kapasitas 198.000 Ton/Tahun
Oleh :
Valentine Conny Putri Perdana - I0507013 - Fak. Teknik
Urea adalah pupuk pertanian yang paling banyak digunakan di Indonesia,
di samping itu urea juga merupakan bahan baku dalam pembuatan berbagai
produk turunan seperti UFC dan melamine. Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri dan ekspor, maka dirancang pabrik urea dengan kapasitas 198.000
ton/tahun dengan bahan baku ammonia 137.456 ton/tahun dan karbondioksida
132.031. Dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti aspek penyediaan bahan
baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, dan utilitas, maka lokasi pabrik yang
strategis adalah di Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur.
Peralatan proses yang ada antara lain reaktor, kompresor, stripper,
carbamate condenser I dan II, valve, flash drum, evaporator I dan II, prilling
tower, dan pompa. Urea dihasilkan dari reaksi kondensasi karbamat di carbamate
condenser I dan dilanjutkan dehidrasi karbamat menjadi urea di reaktor Bubble-
Plug Flow pada kondisi adiabatik non isotermal pada suhu 168-183oC dan
tekanan 140 atm dengan konversi yang diperoleh sebesar 60%. Sisa reaktan
dikembalikan ke reaktor melalui synthesis loop untuk meningkatkan efisiensi.
Tahap akhir menggunakan prilling tower untuk membentuk urea prill.
Utilitas terdiri dari unit penyediaan air sebagai pendingin, air umpan boiler
maupun keperluan umum, penyediaan steam, tenaga listrik, penyediaan udara
tekan, penyediaan bahan bakar, steam power plant, dan unit pengolahan limbah.
Terdapat dua laboratorium, yaitu laboratorium fisik dan analitik serta
laboratorium penelitian dan pengembangan, untuk menjaga kualitas bahan baku
dan produk.
Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi
line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang
terdiri dari karyawan shift dan non shift.
Hasil analisis ekonomi terhadap prarancangan pabrik urea diperoleh modal
tetap sebesar Rp 204.947.252.774 dan modal kerjanya sebesar Rp
195.307.950.222. Biaya produksi total per tahun sebesar Rp 585.517.454.976
Hasil analisis kelayakan menunjukkan ROI sebelum pajak 54,71% dan setelah
pajak 41,08 %, POT sebelum pajak 1,4 tahun dan setelah pajak 1,8 tahun, BEP
41,83%, SDP 23,64% dan DCF sebesar 28,38%. Berdasar analisis ekonomi dapat
disimpulkan bahwa pendirian pabrik urea dengan kapasitas 198.000 ton/tahun
layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.