Abstrak


Peningkatan Kemampuan Apresiasi Cerita Pendek dengan Model Pembelajaran Role Playing pada Siswa Kelas V SDN 3 Sringin Tahun Pelajaran 2011/2012


Oleh :
Wahyu Harjanto - X7107085 - Fak. KIP

Wahyu Harjanto. X7107085. PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK DENGAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 3 SRINGIN JUMANTONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2011. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SDN 3 Sringin Jumantono tahun pelajaran 2011/2012. Subyek penelitin ini adalah adalah siswa SDN 3 Sringin dengan obyek penelitian model Role Playing untuk meningkatkan kemampuan apresiasi cerita pendek siswa. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sringin tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan adalah informasi dari narasumber yaitu guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek dengan menggunakan model role playing, dan dokumen resmi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa model role playing dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SDN 3 Sringin tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya persentase sikap siswa pada aspek minat, keaktifan, kerja sama, dan kesungguhan pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase klasikal sikap siswa adalah minat 76,19%, keaktifan siswa 71,42%, kerja sama 47,61%, dan kesungguhan 52,38%. Pada siklus II persentase klasikal sikap siswa meningkat menjadi: minat 95,24%, keaktifan siswa 85,71%, kerja sama 80,95%, dan kesungguhan 80,95%. Kualitas hasil dibuktikan dengan diperoleh nilai rata-rata hasil tes awal sebelum tindakan (prasiklus) yaitu 61,36 dengan ketuntasan klasikal 23,81%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat 68,07 dengan klasikal 76,19%. Setelah tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 75,56 dengan ketuntasan klasikal 90,47%.