Abstrak


Dampak Perceraian Terhadap Kualitas Hubungan Orang Tua Dengan Anak Di Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Dampak Perceraian Terhadap Kualitas Hubungan Orang Tua Dengan Anak Di Surakarta)


Oleh :
Hanif Nur Rohman - D3207004 - Fak. ISIP

Perkawinan untuk membentuk dan membangun rumah tangga yang bahagia pasti didambakan oleh setiap pasangan suami isteri. Tujuan perkawinan itu di samping membentuk keluarga yang bahagia, juga untuk membentuk keluarga yang kekal. Pada dasarnya semua perkawinan memiliki tujuan yang baik, akan tetapi dari sebuah perkawinan pasti ada sebuah konflik-konflik sosial di dalam keluarga yang menyebabkan sebuah hubungan rumah tangga menjadi retak dan berakhir pada sebuah perceraian. Dari wacana ini menggelitik penulis untuk meneliti kasus perceraian yang terjadi di Surakarta, melihat dari sebuah berita dan data yang sebelumnya sudah diketahui penulis bawasannya tingkat perceraian yang terjadi di Kota Surakarta sangat tinggi dari tahun ke tahun maka penulis memutuskan melakukan penelitian di Surakarta, penulis lebih menitik beratkan pada kasus dampak perceraian terhadap kualitas hubungan orang tua dengan anak dan ini menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apa dampak perceraian kaitannya terhadap kualitas hubungan orang tua dengan anak, untuk menambah wawasan pengetahuan kepada pembaca dan penulis, siapa sajakah pihak-pihak yang terkait dan bagaimanakah peran / fungsi dalam kaitannya untuk mengatasi dampak perceraian terhadap kualitas hubungan orang tua dengan anak di Surakarta dan untuk mengetahui bagaimana hasil / perubahan yang terjadi dalam kaitannya dengan dampak perceraian terhadap kualitas hubungan orang tua dengan anak di Surakarta. Teori yang digunakan adalah teori konflik karena sangat relevan dengan paradigma Perilaku Sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya kualitas hubungan orang tua dengan anak pasca perceraian ini buruk atau pada dasarnya orang tua yang bercerai bagi yang mendapatkan jatah hak asuh anak ya harus orang tua itu yang bertanggung jawab sedangkan orang tua yang lain tidak mau bertanggung jawab terhadap anaknya baik dari segi materi maupun non materi.Faktor yang paling berat dalam kasus perceraian adalah bagaimana memberikan pengaruh dan bagaimana memulihkan kembali hubungan baik dan tetap stabil,menciptakan keakraban bagi kedua orang tua. Karena pengaruh orang tua satu dengan yang lain dapat menciptakan kekuatan pada diri anak. Kebiasaan orang tua untuk mau mengunjungi masih penting bagi sebagian besar anak, agar tercipta suatu kualitas hubungan yang sangat baik antara orang tua dengan anak pasca perceraian. Kata kunci : Perceraian, Kualitas hubungan