Abstrak


Efek Perbaikan Elektroakupunktur Pada Titik Riyue Gb 24 Terhadap Kerusakan Sel Hepar Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Parasetamol


Oleh :
Ahmad Alfin Nurdiana - G0008046 - Fak. Kedokteran

Ahmad Alfin Nurdiana, G0008046, 2012. Efek Perbaikan Elektroakupunktur pada Titik Riyue GB 24 terhadap Kerusakan Sel Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian : Elektroakupunktur pada titik riyue GB 24 dapat merangsang peningkatan Heat Shock Protein 70 (HSP 70) dan perlindungan dari kerusakan sel hepar. HSP mampu merangsang sel kupfer untuk menghasilkan berbagai sitokin yang akan memicu proliferasi sel endotel hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Elektroakupunktur pada titik riyue GB 24 terhadap perbaikan sel hepar tikus putih yang diinduksi parasetamol. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan the post test only controlled group design. Sampel berupa tikus putih jantan, galur wistar berumur 2-3 bulan dengan berat badan + 200 gr. Sampel dengan teknik random sampling sebanyak 27 ekor dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 9 ekor tikus. Kelompok kontrol (K) tidak diberi perlakuan. Kelompok perlakuan 1 (P1), tikus diberi parasetamol pada hari ke-3 dan hari ke-10. Kelompok perlakuan 2 (P2), tikus diberi parasetamol pada hari ke-3 dan hari ke-10, dilanjutkan elektroakupunktur pada titik riyue GB 24 yang dilakukan dua hari sekali mulai hari ke-3 hingga hari ke-17. Dosis parasetamol yang diberikan adalah 179 mg/200 gram berat badan tikus. Hari ke-17, tikus dikorbankan kemudian hepar tikus dibuat preparat dengan metode blok parafin dan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Gambaran histologis hepar diamati dan dinilai berdasarkan jumlah kerusakan histologis yang berupa penjumlahan inti piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Data dianalisis dengan menggunakan uji One-Way ANOVA (α = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparisons (LSD) (α = 0,05). Hasil Penelitian : Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok K-P1 dan P1-P2; dan menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok K-P2. Simpulan Penelitian : Elektroakupunktur yang dilakukan pada titik riyue GB 24 dapat mengurangi kerusakan sel hepar tikus putih yang mengalami kerusakan akibat parasetamol. Kata kunci : elektroakupunktur riyue GB 24; parasetamol; kerusakan sel hepar tikus.