Abstrak


Penerapan Model Direct Instruction untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membuat Karya di SD Negeri Wonosaren I Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012


Oleh :
Daru Endah Wijayanti - K3205008 - Fak. KIP

Daru Endah Wijayanti. PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBUAT KARYA KERAJINAN KERTAS PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I DI SD NEGERI WONOSAREN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2011. Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran membuat karya kerajinan kertas dengan teknik quilling pada siswa kelas IV SD Negeri Wonosaren Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 melalui penerapan model Direct Instruction dengan indikator yaitu: 1) 70% siswa menunjukkan minat terhadap kegiatan belajar mengajar membuat karya kerajinan kertas; 2) 70% siswa aktif dalam pembelajaran kerajinan kertas; 3) 70% siswa mampu membuat karya kerajinan kertas, baik secara kelompok maupun individu. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas IV SD Negeri Wonosaren I Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai Oktober 2011 dengan dua siklus dan masing-masing siklus mencakup empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi secara terstruktur, wawancara mendalam dan dokumentasi berupa foto proses pembelajaran, nilai siswa, dan karya siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model direct instruction dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membuat karya kerajinan kertas pada siswa kelas IV SD Negeri Wonosaren I Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012. Pencapaian peningkatan berdasarkan indikator yaitu: 1) minat siswa dalam proses pembelajaran membuat karya kerajinan kertas pada siklus I mencapai 63,5 %, dan siklus II meningkat menjadi 82 %, rata-rata peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 18,5 %; 2) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran membuat karya kerajinan kertas pada siklus I mencapai 62,5 %, dan siklus II meningkat msenjadi 78 %, ratarata peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 15,5 %; 3) kemampuan siswa dalam membuat karya kerajinan kertas dengan teknik quilling pada siklus I mencapai 48,3 %, dan siklus II meningkat menjadi 72,5 %, rata-rata peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 24,2 %.