F0,05;1,68 = 3,98). Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bahwa pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry terbimbing pada pokok bahasan Viskositas mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik daripada melalui metode discovery-inquiry bebas yang dimodifikasi (<!--?xml:namespace prefix = v ns = "urn:schemas-microsoft-com:vml" /--> ), (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FB =17,91>F0,05;1,68 = 3,98). Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bahwa mahasiswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori tinggi mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori rendah ( ), (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry dan kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FAB = 0,220,05;1,68 = 3,98), (4) Kemampuan kognitif mahasiswa setelah pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode discovery-inquiry pada pokok bahasan Viskositas lebih baik dari pada sebelum pembelajaran." /> Abstrak | Pembelajaran Fisika Dasar I dengan Pendekatan Ketrampilan Proses melalui Metode Discovery Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa pada Pokok Bahasan Viskositas Ditinjau dari Kemampuan Menggunakan Alat Ukur F0,05;1,68 = 3,98). Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bahwa pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry terbimbing pada pokok bahasan Viskositas mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik daripada melalui metode discovery-inquiry bebas yang dimodifikasi (<!--?xml:namespace prefix = v ns = "urn:schemas-microsoft-com:vml" /--> ), (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FB =17,91>F0,05;1,68 = 3,98). Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bahwa mahasiswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori tinggi mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori rendah ( ), (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry dan kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FAB = 0,220,05;1,68 = 3,98), (4) Kemampuan kognitif mahasiswa setelah pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode discovery-inquiry pada pokok bahasan Viskositas lebih baik dari pada sebelum pembelajaran." />

Abstrak


Pembelajaran Fisika Dasar I dengan Pendekatan Ketrampilan Proses melalui Metode Discovery Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa pada Pokok Bahasan Viskositas Ditinjau dari Kemampuan Menggunakan Alat Ukur


Oleh :
Rahmulyo - K2302009 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh antara pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry terbimbing dan pendekatan ketrampilan proses metode discovery-inquiry bebas yang dimodifikasi terhadap kemampuan kognitif mahasiswa, (2) Ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh antara kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif mahasiswa, (3) Ada atau tidak adanya interaksi antara pengaruh pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode pembelajaran dan kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur terhadap kemampuan kognitif mahasiswa, (4) Apakah kemampuan kognitif mahasiswa setelah pembelajaran Fisika dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry lebih baik daripada sebelum pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester I Jurusan P.MIPA Tahun Akademik 2005/2006 yang terbagi menjadi empat Program Studi yaitu Fisika dengan 38 mahasiswa, Kimia dengan 34 mahasiswa, Biologi dengan 32 mahasiswa dan Matematika dengan 30 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Sampel yang diambil terdiri dari dua Program Studi yaitu Fisika dengan 38 mahasiswa dan Kimia dengan 34 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik observasi. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan awal mahasiswa yang diambil dari nilai pretes Viskositas dan data kemampuan kognitif mahasiswa diambil dari nilai postes Viskositas. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dan uji t satu ekor. Untuk anava dua jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava yaitu komparasi ganda metode scheffe.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:(1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry terbimbing dan metode discovery-inquiry bebas yang dimodifikasi terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FA = 4,19>F0,05;1,68 = 3,98). Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bahwa pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry terbimbing pada pokok bahasan Viskositas mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik daripada melalui metode discovery-inquiry bebas yang dimodifikasi ( ), (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FB =17,91>F0,05;1,68 = 3,98). Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bahwa mahasiswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori tinggi mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori rendah ( ), (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode discovery-inquiry dan kemampuan mahasiswa menggunakan alat ukur terhadap kemampuan kognitif mahasiswa pada pokok bahasan Viskositas (FAB = 0,220,05;1,68 = 3,98), (4) Kemampuan kognitif mahasiswa setelah pembelajaran Fisika Dasar I dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode discovery-inquiry pada pokok bahasan Viskositas lebih baik dari pada sebelum pembelajaran.