Abstrak


Peranan Guru Bimbingan Konseling Dalam Penanganan Masalah Siswa Sekolah Menengah Atas (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpersona pada Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Periode April 2011- Mei 2011)


Oleh :
Ridwan Sahara - D1209075 - Fak. ISIP

. DALAM PENANGANAN MASALAH SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpersona Pada Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Periode April 2011- Mei 2011) Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 116 halaman. Masa remaja adalah masa terbentuknya konsep diri. Konsep diri ini sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yang berada di sekitar remaja tersebut. Konsep diri seorang individu atau seorang siswa akan dipahami sebagai atribut atau tempat merasakan apa yang dikatakan oleh orang lain. Terjadinya permasalahan selama menjalani masa remaja sedikit banyak mempengaruhi terbentuknya konsep diri ini. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui : Peranan guru bimbingan konseling dalam proses komunikasi antarpersona untuk mengatasi permasalahan siswa pada kegiatan bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan client-centered yang dicetuskan oleh Carl R. Rogers dan dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2011. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bermaksud hanya memaparkan situasi bimbingan konseling yang terjadi di SMA Negeri 1 Depok. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara purposive sampling yaitu guru bimbingan dan konseling dan siswa yang melakukan proses komunikasi antarpersona dalam kegiatan konseling di SMA Negeri 1 Depok pada kurun waktu tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah 11 orang siswa dan 5 orang guru BK. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Flow Model Analysis. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa peranan Guru BK di SMA Negeri 1 Depok didasarkan pada cara-cara keberadaannya dan sikap-sikapnya, bukan pada penggunaan teknik-teknik untuk menjadikan konseli “berbuat sesuatu”. Konselor menjadikan diri dan posisinya sebagai alat untuk mengubah. Menciptakan atau membangun suatu iklim konseling yang menunjang pertumbuhan konseli. Konselor mendorong siswa agar memiliki kesanggupan untuk memahami faktor-faktor yang ada dalam hidupnya yang menjadi penyebab permasalahan. Konselor berusaha merefleksikan isi dan perasaan-perasaan, menjelaskan pesan-pesan, membantu para siswa untuk memeriksa sumber permasalahan sendiri, dan mendorong siswa untuk menemukan cara-cara pemecahannya sendiri. Perubahan pribadi timbul ketika Guru BK bisa membangun hubungan dengan siswa sebagai konselinya, suatu hubungan yang ditandai dengan kehangatan (rapport), penerimaan, dan pengertian empatik yang akurat. Keyword : konsep diri, komunikasi antarpersona, pendekatan client-centered