Abstrak
Penerapan Integrated Marketing Communication Kampoeng Batik Laweyan (Studi Deskriptif Kegiatan IMC dalam Peningkatan Jumlah Pelanggan Kampoeng Batik Laweyan Tahun 2011)
Oleh :
Alfi Ayu Yulina Wardhani - D1209007 - Fak. ISIP
Gelorawan Benyadit P. dan Muktiarto, 2012, Prarancangan Pabrik n-
Butanol Dengan Proses Hidrogenasi n-Butil Butirat Kapasitas : 50.000
ton/tahun, Program Studi S-1 Non Reguler Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pabrik n-butanol dirancang dengan kapasitas 50.000 ton/tahun. Bahan
baku yang digunakan adalah n-butil butirat dan hidrogen. Pabrik ini direncanakan
berdiri di Cilegon, Baten, pada tahun 2015 dan mulai beroperasi pada tahun 2016.
N-butanol banyak digunakan dalam industri kimia, yaitu sebagai solvent,
pembuatan pernis, dan pembuatan bahan-bahan kimia lainnya.
N-butanol dibuat dari n-butil butirat dan hidrogen dengan katalis
Cu/ZnO/Al2O3 pada kisaran suhu 292 oC sampai 302 oC dan tekanan 7 atm dalam
reaktor Fixed Bed Multitube kondisi non isothermal dan non adiabatis. Reaksi
berlangsung secara eksotermis sehingga diperlukan pendingin. Bahan baku yang
dibutuhkan adalah butil butirat 99,8 % sebanyak 48.646,4 ton/tahun dan hidrogen
100% sebanyak 1.353,58 ton/tahun, dengan konversi sebesar 98 %. Untuk
memurnikan n-butanol digunakan menara destilasi, sehingga diperoleh n-butanol
dengan kemurnian 99,5 %.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air pendingin
sebanyak 1.699,1338 kg/jam, unit pengadaan air konsumsi umum dan sanitasi
sebanyak 782,7083 kg/jam, unit pengadaan steam sebanyak 944,9060 kg/jam,
udara tekan sebanyak 100 m3/jam, tenaga listrik sebesar 247,129 kW, bahan bakar
solar sebanyak 71,17 L/jam. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol
mutu bahan baku dan produk.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan
struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian
jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Pabrik beroperasi selama
24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak
198 orang.
Dari analisa ekonomi diperoleh modal tetap sebesar Rp
11.278.556.284.090,00 dan modal kerja Rp 1.815.143.313.039,49. Biaya produksi
total per tahun sebesar Rp 5.765.859.601.546,13. Analisis kelayakan
menunjukkan bahwa Return of Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajak
sebesar 51,79% dan 38,84%. Pay Out Time (POT) sebelum dan sesudah pajak
selama 1,67 tahun dan 2,13 tahun, Break Even Point (BEP) 53,18%, dan Shut
Down Point (SDP) 30,96%. Sedangkan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar
30,24%. Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka pabrik n-butanol dengan
kapasitas 50.000 ton/tahun dinilai layak untuk dipertimbangkan pendiriannya di
Indonesia.