Abstrak


Hubungan Waktu Pengenalan Makanan Pendamping Asi Dengan Status Gizi Pada Bayi Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Banjarsari Surakarta


Oleh :
Rieska Widyaswari - G0008237 - Fak. Kedokteran

Rieska Widyaswari, G0008237, 2011. Hubungan Waktu Pengenalan MP-ASI dengan Status Gizi pada Bayi Usia 6-24 Bulan di Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara waktu pengenalan MP-ASI dengan status gizi pada bayi usia 6-24 bulan. Metode Penelitian: Penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian ini adalah bayi usia 6-24 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Manahan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling dengan jumlah sampel 74 bayi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Dibandingkan dengan bayi yang diberi MP-ASI pada usia 0-3 bulan atau 4-5 bulan, pada bayi dengan pemberian MP-ASI 6-9 bulan didapatkan status gizi normal lebih banyak. Ada hubungan antara waktu pengenalan MP-ASI (p < 0.001), frekuensi pemberian MP-ASI (p < 0,001), pola asuh (p = 0,02) dan peran ibu (p < 0,05) dengan status gizi bayi BB/PB. Namun tidak terdapat hubungan antara jenis MP-ASI (p = 0,17), tingkat pendidikan ibu (p = 0,48) dan pengetahuan gizi ibu (p = 0,97) dengan status gizi bayi. Simpulan Penelitian: Pengenalan MP-ASI pada usia kurang dari 6 bulan menyebabkan status gizi kurang pada balita. Variabel luar seperti frekuensi pemberian MP-ASI, pola asuh dan peran ibu berpengaruh dengan status gizi bayi. Faktor pendidikan, pengetahuan gizi ibu, dan jenis pemberian MP-ASI tidak berkaitan dgn stat gizi. Hasil ini mendukung rekomendasi WHO dan Depkes tentang pemberian ASI eksklusif mulai lahir hingga usia 6 bulan. Kata kunci : Status Gizi, MP-ASI