Abstrak


Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Buah Jamblang (Syzygium Cumini) Terhadap Penurunan Jumlah Sel Hati Nekrosis Dan Apoptosis Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Terinduksi Isoniazid


Oleh :
Rizki Annisya - G0008238 - Fak. Kedokteran

iv ABSTRAK Rizki Annisya, G0008238, 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Buah Jamblang (Syzygium cumini) terhadap Penurunan Jumlah Sel Hati Nekrosis dan Apoptosis pada Tikus (Rattus norvegicus) Terinduksi Isoniazid, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian. Mengetahui perbedaan efek ekstrak biji jamblang (Syzygium cumini) dengan variasi dosis dalam menurunkan jumlah sel hati nekrosis dan apoptosis pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi isoniazid Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only control groups design. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar, dengan berat badan + 200 gram dan berumur 2-3 bulan, yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (K[-]) diberi aquades, sedangkan kontrol positif (K[+]) diberi isoniazid sebanyak 40 mg pada hari ke ke-12 sampai hari ke-25. Kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diberi ekstrak biji buah jamblang dengan dosis bertingkat (20 mg/tikus, 40 mg/tikus, dan 80 mg/tikus) mulai hari ke-8 sampai hari ke-25 serta isoniazid 40 mg pada hari ke-12. Pada hari ke-26 tikus diterminasi diambil organ hatinya dan dibuat preparat dengan pengecatan Hematoksilin Eosin. Kerusakan sel hati tikus diamati dengan menghitung jumlah inti sel yang mengalami nekrosis dan apoptosis pada daerah lobus sentralis hati. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji One-Way Anova dan Bonferroni. Hasil Penelitian. Hasil uji One-Way Anova pada kelompok dengan pemberian dosis ekstrak biji buah jamblang yang bervariasi (20 mg/tikus, 40 mg/tikus, dan 80 mg/tikus) menunjukkan hasil yang bermakna dalam menurunkan jumlah sel hati yang mengalami nekrosis dan apoptotis pada tikus terinduksi isoniazid, dengan nilai p < 0,001 (α = 0,05). Hasil uji Bonferroni menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok P1 dengan P3 (p = 1). Simpulan penelitian. Isoniazid dapat memberikan gambaran kerusakan sel hati pada tikus. Semua dosis pemberian ekstrak biji buah jamblang menunjukkan aktivitas antioksidan dalam menurunkan jumlah sel hati nekrosis dan apotosis pada tikus dengan induksi isoniazid, namun hasil terbaik ditunjukkan pada dosis pemberian 40 mg/tikus. Kata kunci : ekstrak biji buah jamblang, isoniazid, sel nekrosis, sel apoptosis iv ABSTRAK Rizki Annisya, G0008238, 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Buah Jamblang (Syzygium cumini) terhadap Penurunan Jumlah Sel Hati Nekrosis dan Apoptosis pada Tikus (Rattus norvegicus) Terinduksi Isoniazid, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian. Mengetahui perbedaan efek ekstrak biji jamblang (Syzygium cumini) dengan variasi dosis dalam menurunkan jumlah sel hati nekrosis dan apoptosis pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi isoniazid Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only control groups design. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar, dengan berat badan + 200 gram dan berumur 2-3 bulan, yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (K[-]) diberi aquades, sedangkan kontrol positif (K[+]) diberi isoniazid sebanyak 40 mg pada hari ke ke-12 sampai hari ke-25. Kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diberi ekstrak biji buah jamblang dengan dosis bertingkat (20 mg/tikus, 40 mg/tikus, dan 80 mg/tikus) mulai hari ke-8 sampai hari ke-25 serta isoniazid 40 mg pada hari ke-12. Pada hari ke-26 tikus diterminasi diambil organ hatinya dan dibuat preparat dengan pengecatan Hematoksilin Eosin. Kerusakan sel hati tikus diamati dengan menghitung jumlah inti sel yang mengalami nekrosis dan apoptosis pada daerah lobus sentralis hati. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji One-Way Anova dan Bonferroni. Hasil Penelitian. Hasil uji One-Way Anova pada kelompok dengan pemberian dosis ekstrak biji buah jamblang yang bervariasi (20 mg/tikus, 40 mg/tikus, dan 80 mg/tikus) menunjukkan hasil yang bermakna dalam menurunkan jumlah sel hati yang mengalami nekrosis dan apoptotis pada tikus terinduksi isoniazid, dengan nilai p < 0,001 (α = 0,05). Hasil uji Bonferroni menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok P1 dengan P3 (p = 1). Simpulan penelitian. Isoniazid dapat memberikan gambaran kerusakan sel hati pada tikus. Semua dosis pemberian ekstrak biji buah jamblang menunjukkan aktivitas antioksidan dalam menurunkan jumlah sel hati nekrosis dan apotosis pada tikus dengan induksi isoniazid, namun hasil terbaik ditunjukkan pada dosis pemberian 40 mg/tikus. Kata kunci : ekstrak biji buah jamblang, isoniazid, sel nekrosis, sel apoptosis iv ABSTRAK Rizki Annisya, G0008238, 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Buah Jamblang (Syzygium cumini) terhadap Penurunan Jumlah Sel Hati Nekrosis dan Apoptosis pada Tikus (Rattus norvegicus) Terinduksi Isoniazid, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian. Mengetahui perbedaan efek ekstrak biji jamblang (Syzygium cumini) dengan variasi dosis dalam menurunkan jumlah sel hati nekrosis dan apoptosis pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi isoniazid Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only control groups design. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar, dengan berat badan + 200 gram dan berumur 2-3 bulan, yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (K[-]) diberi aquades, sedangkan kontrol positif (K[+]) diberi isoniazid sebanyak 40 mg pada hari ke ke-12 sampai hari ke-25. Kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diberi ekstrak biji buah jamblang dengan dosis bertingkat (20 mg/tikus, 40 mg/tikus, dan 80 mg/tikus) mulai hari ke-8 sampai hari ke-25 serta isoniazid 40 mg pada hari ke-12. Pada hari ke-26 tikus diterminasi diambil organ hatinya dan dibuat preparat dengan pengecatan Hematoksilin Eosin. Kerusakan sel hati tikus diamati dengan menghitung jumlah inti sel yang mengalami nekrosis dan apoptosis pada daerah lobus sentralis hati. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji One-Way Anova dan Bonferroni. Hasil Penelitian. Hasil uji One-Way Anova pada kelompok dengan pemberian dosis ekstrak biji buah jamblang yang bervariasi (20 mg/tikus, 40 mg/tikus, dan 80 mg/tikus) menunjukkan hasil yang bermakna dalam menurunkan jumlah sel hati yang mengalami nekrosis dan apoptotis pada tikus terinduksi isoniazid, dengan nilai p < 0,001 (α = 0,05). Hasil uji Bonferroni menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok P1 dengan P3 (p = 1). Simpulan penelitian. Isoniazid dapat memberikan gambaran kerusakan sel hati pada tikus. Semua dosis pemberian ekstrak biji buah jamblang menunjukkan aktivitas antioksidan dalam menurunkan jumlah sel hati nekrosis dan apotosis pada tikus dengan induksi isoniazid, namun hasil terbaik ditunjukkan pada dosis pemberian 40 mg/tikus. Kata kunci : ekstrak biji buah jamblang, isoniazid, sel nekrosis, sel apoptosis