Abstrak
Kinerja Uptd Loka Latihan Kerja (Llk) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Purworejo Dalam Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja
Oleh :
Albertus Febrian B.Y - D0107027 - Fak. ISIP
ALBERTUS FEBRIAN B.Y, D0107027, Kinerja UPTD Loka Latihan Kerja
(LLK) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos)
Kabupaten Purworejo dalam Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja,
Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.
Dewasa ini angka pengangguran di Kabupaten Purworejo tiap tahunnya
meningkat dengan pesat, dan UPTD Loka Latihan Kerja Kabupaten Purworejo
sebagai lembaga yang berwenang dalam pelaksanaan pelatihan tenaga kerja
diharapkan mampu menjalankan tugasnya sebagai actor utama dalam peningkatan
keterampilan tenaga kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari UPTD
LLK Kabupaten Purworejo dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan
factor utama yang mempengaruhi kinerjanya. Dalam penelitian ini, untuk melihat
kinerja UPTD LLK Kabupaten Purworejo digunakan lima kriteria yaitu
efektifitas, produktifitas, efisiensi, kepuasan, dan keadilan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan memanfaatkan data-data primer dan skunder yang diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan telaah dokumen, teknik sampling yang digunakan
yaitu purposive sampling dan snowball sampling, dimana pengolahan data
dilakukan melalui model analisis data interaktif untuk memperoleh makna data
yang sebenarnya dan validitas data dilakukan melalui triangulasi data.
Dari hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa kinerja dari UPTD LLK
Kabupaten purworejo belum maksimal jika dilihat dari kelima indicator yang
digunakan. Dari sisi efektifitas sudah cukup baik karena sudah bisa memenuhi
target dari pusat namun belum tersedianya alat-alat pelatihan yang up to date
menjadi sebuah kendala. Dari sisi produktifitas, bisa dikatakan cukup baik karena
sudah bisa melaksanakan sistem paket dari pusat. Dari sisi efisiensi, bisa
dikatakan sudah efisien karena dalam pendanaan sudah disesuaikan dengan sistem
paket yang ditentukan oleh pusat. Dari sisi, kepuasan bisa dikatakan belum
maksimal karena tidak adanya suatu sarana penampungan keluhan dan saran dari
pihak yang berkepentingan. Dari sisi keadilan bisa dikatakan cukup baik karena
sistem penerimaan calon peserta pelatihan yang jelas dan transparan. Sementara
factor penghambatnya antara lain adalah terbatasnya alat pelatihan yang up to
date, dan factor pendukungnya adalah kualitas instruktur sudah menunjang.
Saran dari peneliti adalah penyegaran peralatan dan pemerataan jumlah
instruktur di setiap kejuruan melalui pengajuan anggaran dan penambahan
pegawai, hanya membuka kejuruan yang sudah memiliki tenaga instruktur yang
cukup, penyediaan sarana penampungan kritik dan saran, sosialisasi aktif dari
UPTD LLK pada tempat yang dianggap kurang terjangkau, serta focus pada
penyelenggaraan pelatihan yang sesuai dengan kondisi wilayah Kabupaten
Purworejo yang agraris.