Abstrak
Prarancangan Pabrik Sabun Padat Dari Refined Bleached And Deodorized Palm Stearin (Rbdps) Dan Sodium Hidroksida (Naoh) Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Oleh :
Dimas Prasthya Witana - I0507003 - Fak. Teknik
Dimas Prasthya Witana dan Alfian Fathony, 2012, Prarancangan Pabrik Sabun Padat dari RBDPS dan NaOH Kapasitas 60.000 Ton/Tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Sabun mandi merupakan salah satu kebutuhan manusia saat ini. Kegunaan sabun mandi adalah membersihkan kulit dari kotoran dan mencegah penyakit. Sabun mandi menjadi produk kimia yang sangat penting di dunia maupun di Indonesia, hal ini tentu sangat menguntungkan bagi negara-negara yang memiliki sumber daya alam untuk bahan baku sabun seperti Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, maka dirancang pabrik sabun dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dengan bahan baku RBDPS dan NaOH. Dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti aspek penyediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, serta utilitas, maka lokasi pabrik yang cukup strategis adalah di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Peralatan proses yang ada antara lain mixer, melter, reaktor, dekanter, spray dryer, heat exchanger, valve, dan pompa. Sabun dihasilkan dari reaksi saponifikasi antara trigliserida (RBDPS) dan NaOH dalam reaktor alir tnagki berpengaduk pada kondisi isotermal non adiabatik pada suhu 90 ºC dan tekanan 1 atm dengan konversi sabun yang diperoleh sebesar 99,5%. Konversi hasil samping berupa gliserol yang dijual ke pabrik pengolah gliserol. Untuk menjaga reaksi isotermal, diperlukan media pemanas steam. Untuk memurnikan sabun digunakan dekanter, dan untuk mendapat sabun sesuai spesifikasi yang diinginkan ditambahkan zat aditif pada mixer. Utilitas terdiri dari unit penyediaan air untuk kebutuhan proses maupun keperluan umum, penyediaan steam, tenaga listrik, penyediaan udara tekan, penyediaan bahan bakar, dan unit pengolahan limbah. Terdapat tiga laboratorium, yaitu laboratorium fisik, laboratorium analitik, dan laboratorium penelitian dan pengembangan, untuk menjaga kualitas bahan baku dan produk. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift. Hasil analisis ekonomi terhadap prarancangan pabrik sabun diperoleh modal tetap sebesar Rp 65.235.939.176 dan modal kerjanya sebesar Rp. 316.004.262.458. Biaya produksi total per tahun sebesar Rp 1.246.797.326.685. Hasil analisis kelayakan menunjukkan ROI sebelum pajak 97,01% dan setelah pajak 72,76%, POT sebelum pajak 0,93 tahun dan setelah pajak 1,21 tahun, BEP 52,66%, SDP 46,96% dan DCF sebesar 29,52%. Berdasarkan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik sabun dengan kapasitas 60.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.