Abstrak
Peranan Pers Dalam Kongres Pemuda Ii Tahun 1928
Oleh :
Lambang Triarsotomo - K4407028 - Fak. KIP
Lambang Triarsotomo. K 4407028. PERANAN PERS DALAM KONGRES PEMUDA II TAHUN 1928. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, November 2011.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Munculnya Pers di Indonesa, (2) Peranan pers Kongres Pemuda II tahun 1928, (3) Peranan pers dalam Kongres Pemuda II tahun 1928.
Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber data yang digunakan adalah surat kabar, buku-buku, dan sumber lain yang berhubungan dengan skripsi ini. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis historis, yaitu analisis yang mengutamakan ketajaman dalam mengolah suatu data sejarah. Prosedur penelitian dengan melalui empat tahap kegiatan yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Pers di Indonesia mengalami perkembangan pesat pada awal abad ke-20. Hal ini dikarenakan adanya perubahan peraturan pemerintah Hindia Belanda yang pada awalnya bersifat preventif menjadi represif sehingga bermunculan pers dengan bahasa daerah, melayu, maupun Tionghoa. (2) Pers di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan yaitu a) Pers Kolonial merupakan pers yang diadakan oleh orang-orang Belanda maupun Indo-Belanda. Pers Belanda lebih berpihak pada pemerintah kolonial. b) Pers Tionghoa merupakan pers yang diadakan oleh orang Tionghoa maupun peranakan Tionghoa. Salah satunya yaitu Sin Po yang menggunakan bahasa Melayu. Untuk mengobarkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia, Sin Po sering menurunkan tulisan terjemahan tentang pergerakan kemerdakaan yang terjadi di India, Philipina, Maroko dan tempat-tempat lain. c) Pribumi, merupakan pers yang diadakan oleh penduduk suatu daerah (Indonesia). Pers pribumi dipandang dapat menyampaikan semua yang dibutuhkan organisasi, sehingga penggarapan kesadaran dapat terlaksana secara lebih efektif, contoh: penanaman jiwa nasionalisme yang dilakukan majalah Indonesia Merdeka dan Indonesia Raya. (3) Peran pers dalam Kongres Pemuda II ada 4, yaitu: pertama, pusat informasi yaitu pers memberikan mengumumkan hasil rapat kepada seluruh pemuda dan mengundang seluruh pemuda untuk ikut serta dalam Kongres Pemuda II serta menjadi pusat informasi yang utama. Kedua, mempengaruhi opini yaitu pers aktif berjuang dan mempelopori perjuangan kemerdekaan untuk seluruh rakyat Indonesia dengan menanamkan jiwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ketiga, membantu pelaksanaan Kongres Pemuda II melalui wakil-wakilnya. Ada dua orang yang memang mewakili pers dan berperan aktif dalam Kongres Pemuda II yaitu W.R. Supratman (Sin Po) serta S.M. Kartosoewirjo merupakan wakil Hoofdbestuur P.S.I. dan pers Fadjar Asia. Keempat, Menyebarluaskan isi Kongres Pemuda II.