Abstrak


Hubungan Antara Kejadian Hipotermi Dengan Kematian Neonatus Pasca Operasi Bedah Kelainan Saluran Cerna


Oleh :
Alveus Kristianto E - G0008195 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Alveus Kristianto Ekaputra, G0008195, 2011. Hubungan antara Kejadian Hipotermi dengan Kematian Neonatus Pasca Operasi Bedah Kelainan Saluran Cerna di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian hipotermi dengan kematian neonatus pasca operasi bedah kelainan saluran cerna di RSUD Dr. Moewardi. Metode Penelitian: Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 60 neonatus. Sampel diambil dari rekam medis RSUD Dr. Moewardi tahun 2007 - 2010. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Regresi Logistik Ganda. Hasil Penelitian: Neonatus yang mengalami hipotermi angka kematian pasca operasi bedah kelainan saluran cerna lebih besar secara signifikan (p = 0,000; OR = 86; C.I. = 12,9 – 575,1). Dari analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik Ganda, hipotermi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kematian neonatus pasca operasi bedah kelainan saluran cerna (p = 0,017; OR = 15,0; C.I. = 1,6 – 138,2). Selain itu, sepsis juga merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kematian neonatus pasca operasi bedah kelainan saluran cerna (p = 0,038; OR = 15,2; C.I. = 1,2 - 199,6). Simpulan Penelitian: Ada hubungan yang signifikan antara kejadian hipotermi dengan kematian neonatus pasca operasi bedah kelainan saluran cerna di RSUD Dr. Moewardi. Neonatus dengan hipotermi pasca operasi bedah kelainan saluran cerna memiliki risiko tinggi mengalami kematian daripada yang tidak mengalami hipotermi. Kata kunci : neonatus, hipotermi, kematian neonatus