Abstrak


Pengaruh Kebiasaan Mencuci Tangan Terhadap Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Tangan Pekerja Bengkel Di Surakarta


Oleh :
Muhammad Nurzakky - G0008135 - Fak. Kedokteran

Muhammad Nurzakky, G0008135, 2011. Pengaruh Kebiasaan Mencuci Tangan terhadap Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Tangan Pekerja Bengkel di Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh kebiasaan mencuci tangan terhadap kejadian dermatitis kontak akibat kerja (DK-AK) pada tangan pekerja bengkel di Surakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2011 di 14 bengkel motor dan 1 bengkel mobil di Surakarta. Jumlah sampel adalah 70 pekerja bengkel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode fixed disease purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan foto digital. Data dianalisis menggunakan analisis Chi Square dan regresi logistik ganda yang diolah dengan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.00 for Windows. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan 65,7 % pekerja bengkel yang menderita DK-AK memiliki kebiasaan mencuci tangan yang buruk. Pekerja yang memiliki kebiasaan mencuci tangan yang buruk memiliki risiko untuk mengalami DK-AK 18,791 kali lebih besar daripada pekerja yang memiliki kebiasaan mencuci tangan yang baik (OR = 18.791; CI 95 % 4.897 s.d. 72.104). Hasil penelitian juga menunjukkan 40 % pekerja bengkel yang menderita DK-AK memiliki riwayat atopi/dermatitis atopik. Pekerja yang memiliki riwayat atopi/dermatitis atopik memiliki risiko untuk mengalami DK-AK 4,257 lebih besar daripada pekerja yang tidak memiliki riwayat atopi/dermatitis atopik (OR = 4.257; CI 95 % 1.150 s.d. 15.767). Simpulan Penelitian : Penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian DK-AK. Kebiasaan mencuci tangan yang buruk terbukti dapat meningkatkan risiko terjadinya DK-AK. Kata kunci : mencuci tangan, dermatitis kontak akibat kerja, pekerja bengkel