Abstrak
Kinerja Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Surakarta (Studi Kasus Kinerja Pengelolaan Taman Kota Di Surakarta)
Oleh :
Aditya Agus Dwi Putra - D0107025 - Fak. ISIP
Aditya Agus Dwi Putra, D0107025, Kinerja Dinas Kebersihan dan
Pertamanan dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Surakarta
(Studi Kasus Pengelolaan Taman Kota di Surakarta), Skripsi, Jurusan Ilmu
Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, 2011.
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) penting dalam suatu kawasan
perkotaan terutama karena fungsi dan manfaatnya dalam meningkatkan kualitas
lingkungan. Maka dari itu diperlukan pengelolaan RTH kota supaya fungsi dan
manfaatnya tetap optimal. RTH mempunyai fungsi utama yaitu fungsi ekologis,
dan fungsi tambahan yaitu fungsi sosial/budaya, ekonomi, dan estetika.
Pembangunan taman kota untuk menambah RTH di Surakarta. Namun sangat
disayangkan saat ini kondisi taman kota cenderung kurang terawat dan sejumlah
fasilitas yang hilang. Terlebih lagi, taman juga sering disalahgunakan fungsinya.
Oleh karena itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai instansi yang
bertanggung jawab mengelola taman kota, dituntut memiliki kinerja optimal agar
taman kota tetap terpelihara dan fungsi-fungsinya tetap berjalan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam pengelolaan ruang terbuka
hijau di Kota Surakarta melalui studi kasus pengelolaan taman kota.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan informan yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode
pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Validitas data penelitian menggunakan teknik triangulasi data,
sedangkan dalam analisis data menggunakan teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja DKP Kota Surakarta dalam
pengelolaan RTH secara umum kurang baik, hasil yang dicapai belum sepenuhnya
sesuai dengan harapan masyarakat karena masih ditemui kendala-kendala yang
menyebabkan kinerja DKP Kota Surakarta belum optimal. Hasil penelitian
terhadap kinerja tersebut dinilai dari beberapa indikator, yaitu 1) Produktivitas
dapat dikatakan tidak produktif karena tidak tercapainya target rutin setiap hari
untuk kebersihan taman dan terawatnya tanaman. 2) Responsibilitas belum baik
karena terdapat hambatan masalah kegiatan penyiraman yang belum ideal
disebabkan jumlah armada tanki penyiraman yang terbatas. 3) Kualitas layanan
menunjukkan masyarakat pada umumnya tidak begitu puas dengan kinerja DKP
Kota Surakarta karena masih terdapat keluhan masyarakat terkait kebersihan dari
taman kota untuk lebih diperhatikan lagi.