Abstrak


Tingkat Keberhasilan Program Sapu Lidi sebagai Program Penataan Perumahan Permukiman Masyarakat Miskin Kota Pekalongan


Oleh :
Aryani Setyowati - I0607029 - Fak. Teknik

Program Sapu Lidi Kota Pekalongan merupakan program Pemerintah Kota Pekalongan sebagai program rumah aman bagi warga miskin di Kota Pekalongan melalui pembangunan rumah inti tumbuh, memugar rumah, dan menata lingkungan permukiman dengan menggunakan pendekatan Tribina, yaitu Bina Lingkungan, Bina Sosial, dan Bina Manusia. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Tingkat keberhasilan capaian dari hasil implementasi program Sapu Lidi Kota Pekalongan sebagai program penataan perumahan permukiman masyarakat miskin Kota Pekalongan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi tingkat keberhasilan program Sapu Lidi dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan cara penataan perumahan permukiman masyarakat miskin Kota Pekalongan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode yang digunakan adalah deskriptif. Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran sehingga dapat diketahui implementasi program Sapu Lidi di Kota Pekalongan. Tingkat keberhasilan program Sapu Lidi menggunakan 5 variabel, yaitu Efektifitas, Efisiensi, Kecukupan, Responsitas, dan Ketepatan yang kemudian masing-masing variabel dianalisis. Variabel efektifitas menggunakan analisis kualitatif, variabel efesiensi menggunakan analisis kualitatif, variabel kecukupan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif, variabel responsitas menggunakan analisis kualitatif dan kuantitaif, dan variabel ketepatan menggunakan analisis kualitatif. Setelah itu dilakukan analisis tingkat keberhasilan program Sapu Lidi Kota Pekalongan berdasarkan hasil analisis dari masing-masing variabel dengan indikator dan tolak ukur yang ditentukan. Berdasarkan hasil analisis tingkat keberhasilan program Sapu Lidi di Kota Pekalongan dapat disimpulkan bahwa bahwa Tingkat Keberhasilan Program Sapu Lidi sebagai Program Penataan Perumahan Permukiman Masyarakat Miskin Kota Pekalongan tidak efektif karena program tersebut memberikan kontribusi yang kecil terhadap penanganan RTLH Kota Pekalongan walapun terkait mekanisme dan peran pemerintah dalam pemberian bantuan belum memperlihatkan secara jelas alur, proses dan keterlibatan pemerintah didalamnya sehingga implementasi kurang efisien.