Abstrak


Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dalam Pelaksanaan Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (Pkms)


Oleh :
Hendra Wijayanto - D0107060 - Fak. ISIP

Beragam persoalan dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan masih menjadi agenda pemerintah yang terus menerus diupayakan. Pemerintah Kota Surakarta menyikapi kondisi ini melalui program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta (DKKS) yang merupakan institusi pelayanan publik yang bertanggungjawab dalam bidang kesehatan di kota Surakarta. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan empat indikator yaitu responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan efektivitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran pada masing-masing indikator kinerja DKKS dalam pelaksanaan program PKMS adalah sebagai berikut: 1) Pada indikator responsivitas, DKKS telah responsif dalam pelaksanaan program PKMS. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan identifikasi masalah yang dilakukan sebagai perwujudan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda atau rumusan kebijakan, mengembangkan program atau kegiatan serta keterbukaan dalam menanggapi keluhan masyarakat, 2) Pada indikator responsibilitas, DKKS sudah melaksanakan pelayanan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, 3) Pada indikator akuntabilitas, DKKS telah mempertanggungjawabkan secara transparan kepada pemberi mandat (walikota). Namun demikian DKKS belum melakukan pertanggungjawaban kepada publik (masyarakat), dan 4) Indikator efektivitas, ditunjukkan dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau serta dalam hal pencapaian sasaran sampai dengan September 2011 baru tercapai + 69 %. Dengan demikian, berdasar pada pengukuran masing-masing indikator tersebut dapat diketahui bahwa kinerja DKKS dalam pelaksanaan program PKMS sudah cukup baik. Faktor pendorong kinerja yaitu kerjasama antara DKK yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit. Faktor penghambat kinerja meliputi masalah dana, kurangnya partisipasi masyarakat, minimnya fasilitas dan sarana di RSUD serta masyarakat belum paham mengenai pelayanan PKMS yang sifatnya berjenjang.